• Beranda
  • Berita
  • Jokowi: Indonesia manfaatkan momentum krisis untuk lompatan kemajuan

Jokowi: Indonesia manfaatkan momentum krisis untuk lompatan kemajuan

25 November 2020 20:22 WIB
Jokowi: Indonesia manfaatkan momentum krisis untuk lompatan kemajuan
Presiden RI Joko Widodo saat menghadiri pertemuan virtual World Economic Forum (WEF), dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (25/11/2020). ANTARA/HO-Biro Pers Setpres/am.

Di bidang kesehatan, Indonesia berusaha keras untuk mencegah penyebaran virus, meningkatkan kesembuhan pasien dan menekan angka kematian, dan mempercepat kesiapan untuk melakukan vaksinasi secara besar-besaran

Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia memanfaatkan momentum krisis akibat pandemi COVID-19 saat  ini untuk melakukan lompatan kemajuan, yakni dengan terus berusaha keras meminimalisasi risiko kesehatan dan perekonomian secara berimbang.

"Pertama, di bidang kesehatan, Indonesia berusaha keras untuk mencegah penyebaran virus, meningkatkan kesembuhan pasien dan menekan angka kematian, dan mempercepat kesiapan untuk melakukan vaksinasi secara besar-besaran," kata Presiden dalam pidatonya pada pertemuan World Economic Forum (WEF) Special Virtual on Indonesia melalui video konferensi dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Saat ini, Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang semakin baik. Presiden memerinci, Indonesia memiliki kasus aktif sebesar 12,68 persen, di bawah rata-rata dunia yang sebesar 27,9 persen. Sementara tingkat kesembuhan mencapai 84,09 persen, lebih baik dari rata-rata dunia sebesar 69,61 persen.

"Kami juga sedang bekerja keras untuk menurunkan angka kematian," kata Kepala Negara.

Untuk penyiapan vaksinasi, lanjut Presiden, Indonesia telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk membeli dan memproduksi vaksin.

Selain kerja sama dengan beberapa perusahaan besar dunia, Indonesia juga sedang mempercepat produksi vaksin dalam negeri.

"Kami memiliki Bio Farma, produsen vaksin terbesar di Asia Tenggara yang telah memasok vaksin di banyak negara. Kami terus meningkatkan kapasitas produksi untuk mencapai 250 juta per tahun dalam waktu segera," katanya.

Di bidang perekonomian, Presiden mengatakan Indonesia meminimalisasi risiko sosial dengan melaksanakan berbagai program perlindungan sosial bagi kelompok masyarakat miskin dan rentan melalui sejumlah program, yaitu Program Keluarga Harapan, Kartu Sembako, Kartu Prakerja, BLT Dana Desa, Bansos Tunai Penerima Sembako, Subsidi Gaji, dan Subsidi Listrik.

Selain itu, juga melaksanakan program pemulihan ekonomi nasional dengan memberikan dukungan bagi UMKM dan dunia usaha melalui Bansos Produktif, Subsidi Bunga Kredit, Bantuan Akses dan Jaminan Kredit Modal Kerja, serta insentif pajak.

"Namun, target kami bukan hanya mengelola krisis akibat pandemi. Kami berusaha memanfaatkan momentum kita untuk berbenah, hack the crisis. Krisis ini bukan saja kesempatan untuk menekan tombol reset, tapi juga melakukan lompatan ke depan dengan visi besar, transformasi besar, dan aksi besar," demikian Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Presiden Jokowi hadiri pertemuan virtual WEF tentang Indonesia

Baca juga: Airlangga ajak industri tingkatkan kapasitas SDM Indonesia dalam WEF

Baca juga: Jokowi tegaskan vaksin COVID-19 di Indonesia harus masuk daftar WHO

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020