Tes di peternakan berisi 60.000 cerpelai itu dimulai setelah sejumlah cerpelai mati secara tak terduga. Kini peternak mencurigai bahwa cerpelai tertular virus dari pekerja yang terinfeksi, menurut direktur lembaga terkait kepada media setempat.
"Saat ini peternakan tersebut diisolasi, akan tetapi kami hanya diperintahkan untuk memusnahkan 40 cerpelai yang melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Sementara, sisanya diawasi secara ketat dan keputusan akan diambil berdasarkan perkembangan situasi sekarang," kata juru bicara lembaga terkait.
Lithuania memiliki 1,6 juta cerpelai yang tersebar di 86 peternakan, lanjutnya.
Denmark pekan lalu mengatakan jenis virus corona baru yang bermutasi dari peternakan cerpelai di negara tersebut "kemungkinan besar" lenyap.
Seluruh peternakan di Denmark telah dimusnahkan sebab wabah COVID-19 di kalangan hewan dan temuan jenis virus yang bermutasi, yang dikatakan otoritas menunjukkan penurunan sensitivitas terhadap antibodi. Virus yang bermutasi iti menimbulkan kekhawatiran dapat membahayakan vaksin.
Kawanan cerpelai Lithuania jauh lebih kecil dibandingkan dengan yang di Denmark, yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia.
Prancis dan Polandia juga menemukan kasus pertama COVID-19 pada cerpelai mereka selama sepekan terakhir.
Sumber: Reuters
Baca juga: Cerpelai terinfeksi virus corona ditemukan di Prancis
Baca juga: Perusahaan produk bulu Rusia usulkan vaksinasi COVID pada cerpelai
Komunitas Musang Untuk Cegah Kepunahan
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020