"Vaksin menjadi bagian kewajiban LIB (kepada klub)," kata Akhmad kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Dia melanjutkan, skema vaksinasi COVID-19 nanti tidak akan jauh berbeda dengan tes usap yang juga ditanggung LIB dan telah berjalan sejak 2020.
Agar vaksinasi efektif dan akurat, LIB akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 dan pihak-pihak terkait.
Pemerintah Indonesia memproyeksikan vaksinasi COVID-19 perdana di Tanah Air dilakukan akhir 2020 atau awal 2021.
Baca juga: LIB pastikan format Liga 1 2020-2021 tidak berubah
Jika berjalan sesuai rencana, jadwal vaksinasi itu kemungkinan besar bersamaan dengan bergulirnya Liga 1 dan 2 Indonesia yang diproyeksikan dimulai Februari 2021.
Namun, pemerintah Indonesia tidak memasukkan atlet sebagai prioritas utama pemberian awal vaksin COVID-19.
Meski demikian, LIB tetap mengintip celah vaksinasi melalui skema mandiri yang dikoordinasikan erat dengan otoritas berwenang Indonesia.
"Mudah-mudahan vaksin tersedia resmi di pasar agar bisa vaksinasi mandiri," kata Akhmad, sambil menambahkan sampai tiba saatnya vaksinasi, LIB tetap bertanggung jawab atas tes usap COVID-19 kepada setiap klub peserta kompetisi.
Liga 1 dan 2 Indonesia rencananya bergulir lagi mulai Februari 2021 setelah pada 2020 tertunda akibat pandemi COVID-19.
Musim kompetisi pun berubah menjadi musim 2020-2021. Liga 1 diproyeksikan bergulir Februari-Juli 2021, sementara Liga 2 pada Februari-Maret/awal April 2021.
Baca juga: LIB berharap izin Polri keluar paling lambat akhir Desember
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2020