"Meski baru berjalan tiga tahun kehadiran cabang Petanque di Sulteng, namun sudah berhasil melahirkan atlet berprestasi," katanya di sela-sela kejuaraan terbuka petanque yang berlangsung di Palu,Sabtu.
Ia mengatakan salah seorang atlet cabang olahraga tersebut meraih tiket ke PON XX yang dijadwalkan berlangsung di Papua pada Oktober 2021.
Petanque, adalah cabang olahraga yang berasal dari Prancis yang dikembangkan dari permainan tradisional zaman Yunani kuno.
Petanque merupakan olah raga non body contact. Peralatan yang digunakan dalam olahraga petanque adalah boules (bola besi), jack (bola kayu), circle (lingkaran), dan meteran pengukur untuk jarak 1, 5, dan 10 meter.
Petanque dimainkan dengan cara melempar bola besi sedekat mungkin dengan bola kayu yang disebut dengan cochonnet dan kaki harus berada di lingkaran kecil. Permainan ini biasa dimainkan di tanah keras, bererumput, atau berpasir.
Di Indonesia, petanque merupakan cabor baru. Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) pusat baru terbentuk pada 18 Maret 2011 dan langsung ikut Sea Games XXVI 2011 di Palembang, Sumsel serta Sea Games 2013 di Myanmar meskipun belum menuai prestasi.
Dengan jumlah cabang yang lolos tersebut, KONI Sulteng optimistis bisa mengubah peringkat Sulteng ke posisi lebih baik lagi dibandingkan PON-PON sebelumnya yang masih bercokol di posisi papan bawah.
"Kita berharap di PON XX Papua, peringkat Sulteng naik ke posisi lebih terhormat lagi," harapnya.
Kejuaraan terbuka petanque untuk mencari bibit atlet berbakat,diikuti sebanyak 35 atlet dari sejumlah daerah di Sulteng dan dua tim diantaranya dari Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
Kejuaraan ini akan memperebutkan piala bergilir Ketua Umum KONI Sulteng dan sejumlah uang.
Untuk menghindari penyebaran virus corona, kegiatan tersebut tetap mengedepankan protokol kesehatan COVID-19.
Baca juga: Menpora ingin lebih banyak turnamen petanque digelar di Indonesia
Baca juga: Timnas putri petanque diundang ke kejuaraan dunia di KambojaBaca juga: 273 atlet Petanque ikuti kualifikasi PON 2020 di Jakarta
Pewarta: Anas Masa
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2020