Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan kolaborasi publik dan swasta dalam pendidikan adalah sebuah kerja sama yang berkualitas dan tidak hanya sekadar penandatangan MoU.
“Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam kolaborasi ini dari segi skema untuk kedua belah dan semua pihak yang ada harus terlibat dalam kolaborasi ini. Salah satu agenda yang bisa dilaksanakan adalah matchmaking,” ujar Nadiem dalam penutupan WINNER Conference di Jakarta, Sabtu.
Nadiem menambahkan dalam situasi pandemi itu kolaborasi sektor publik dan swasta masih dapat dijalankan. Dia menambahkan tidak dipungkiri Indonesia menghadapi masalah yang kompleks dalam pendidikan di masa pandemi.
“Tidak hanya Indonesia saja, namun seluruh dunia juga mengalami hal yang sama. Dalam situasi pandemik ini semua masyarakat bersama-sama untuk belajar dari awal terutama dalam hal teknologi,” ujar dia.
Baca juga: Upaya Kemendikbud pulihkan pendidikan pascagempa-pandemi COVID-19
Baca juga: Kemendikbud gencar sosialisasikan SKB empat menteri
Hal itu tidaklah mudah, merupakan sebuah momentum yang baik untuk mempelajari dan beradaptasi dengan hal yang baru dari pada tidak melakukannya sama sekali.
Perusahaan teknologi tentunya menjadi sebuah contoh konkrit kolaborasi sektor publik dan swasta dalam pendidikan. Nadiem juga menyatakan bahwa peranan guru sangat penting.
“Kita tidak bisa menggantikan pembelajaran tatap muka. Pembelajaran hibrid tetap ada dan selalu dapat membantu. Peranan teknologi akan menjadi agenda utama untuk mencari solusi bagaimana teknologi dapat membantu proses pembelajaran tatap muka dan bisa berlangsung di seluruh tingkatan masyarakat,” ujar dia lagi.
Dalam agenda kedua rangkaian acara penutupan WINNER Conference para panelis yaitu Pieter Duisenberg (President of the Association of Universities in the Netherlands (VSNU)), Anka Mulder (President of Saxion University of Applied Science), Karamita Darusman (Brand Manager Unilever), Prof dr Martin Paul (President of Maastricht University) dan Prof Reini Wirahadikusumah (Rector Institute Teknologi Bandung) melakukan diskusi seputar kolaborasi sektor publik dan swasta dalam pendidikan.
Rektor ITB, Reini Wirahadikusumah, menyatakan bahwa pengajaran, penelitian dan layanan komunitas harus bersinergi secara erat dengan kementerian pendidikan. kolaborasi sektor publik dan swasta dalam pendidikan harus mempunyai tujuan yang jelas serta mempunyai keuntungan bagi kedua belah pihak.
Sementara itu, Presiden of the Association of Universities in the Netherlands (VSNU), Pieter Duisenberg, menyatakan bahwa peranan Holland Alumni Network memiliki peranan penting dalam kolaborasi sektor publik dan swasta.
Para alumni Holland melihat kolaborasi itu dari dua perspektif yaitu perspektif yang berperan di perusahaan arau organisasi dimana mereka mempunyai lapangan pekerjaan dan di sisi lain para alumni mempunyai perspektif di mata universitas dimana mereka menuntut ilmu di perguruan tinggi.*
Baca juga: Dua kado Nadiem Makarim untuk para guru
Baca juga: Mendikbud: sekolah tatap muka harus keputusan bersama
Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020