Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Prof Nizam mengatakan pendidikan tinggi harus bergerak cepat agar dapat bersaing secara global.
“Pendidikan tinggi di Indonesia perlu bergerak lebih cepat agar dapat bersaing secara global maka saat ini yang difokuskan adalah peningkatan jumlah lulusan dengan melakukan berbagai transformasi," ujar Nizam dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Salah satunya dengan pendanaan perguruan tinggi yang bertujuan agar lulusan lebih mudah dapat kerja, dosen lebih mengerti kebutuhan masyarakat dan industri, kurikulum lebih mengasah keterampilan, serta kolaborasi dan pemecahan masalah.
Dia menjelaskan Kemendikbud melalui LLDIKTI, khususnya wilayah III Jakarta sangat mendorong perguruan tinggi untuk dapat berkembang. Seperti misalnya, mahasiswa dapat meningkatkan interaksi belajar dalam skema hak belajar tiga semester di luar program studi.
Baca juga: Kolaborasi internasional perlu untuk peningkatan kualitas kampus
Baca juga: Mendikbud tegaskan perguruan tinggi juga diperbolehkan tatap muka
Dengan demikian, akan terdapat hubungan keselarasan antara perguruan tinggi dengan dunia kerja, dimana hasil pembelajaran terlihat dari capaian mahasiswa. Prinsip Kampus Merdeka akan mewujudkan ekosistem yang akan menghasilkan SDM unggul serta mengalirkan karya-karya dari perguruan tinggi ke dunia nyata.
“Indikator Kinerja Utama (IKU) akan menjadi landasan transformasi pendidikan tinggi ke depan melalui transformasi dana pemerintah untuk pendidikan tinggi. Insentif berdasarkan pencapaian IKU, Matching fund untuk kerjasama dengan mitra Perguruan Tinggi dan competitive fund (program kompetisi kampus merdeka,” ujar dia.
Selain itu, Nizam juga menambahkan bahwa era revolusi industri 4.0 ini, dunia pendidikan dan dunia kerja harus bersinergi agar dunia pendidikan tidak kehilangan relevansi.
Perguruan tinggi mempersiapkan kompetensi, yang mungkin dalam 4-5 tahun ke depan sudah berubah total. Terlebih di masa pandemi ini, program Kampus Merdeka telah banyak dilakukan mahasiswa, salah satunya ialah program kemanusiaan dan pengabdian masyarakat melalui relawan COVID-19.
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III Jakarta menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) yang dihadiri oleh 282 Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta.
Tema yang diusung pada Rakorda LLDikti Wilayah III pada 2020 itu adalah "Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Dalam Reka Cipta Pemulihan Pandemi COVID-19."
Kepala LLDikti Wilayah III Prof Agus Setyo Budi mengatakan semenjak pandemi COVID-19 ditetapkan menjadi wabah di Indonesia, dampaknya telah mengubah tatanan kerja sekaligus industri.
“Untuk dapat bertahan dalam situasi ini, kita perlu meningkatkan inovasi dan melakukan reka cipta demi menggeliatkan ekonomi. Kolaborasi antara pendidikan tinggi, dunia industri, dunia kerja, dan dunia usaha sangatlah penting," kata dia.
Program Kampus Merdeka merupakan terobosan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mempersiapkan sumber daya manusia unggul dalam menghadapi tantangan di masa depan.
Pemberian penghargaan
Dalam kesempatan itu, LLDikti Wilayah III memberikan penghargaan kepada sejumlah perguruan tinggi yang telah mengukir prestasi dan menghasilkan inovasi, di antaranya STP Trisakti yang berhasil menerima tiga penghargaan.
Masing-masing peringkat kedua PTS dengan Persentase Jabatan Akademik Dosen dan Sertifikat Pendidik Dosen Terbanyak Kategori Sekolah Tinggi Tingkat Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III, peringkat tiga PTS Top 3 Skor Kinerja Penelitian Tertinggi Berdasarkan Klusterisasi Pendidikan Tinggi Kategori Sekolah Tinggi Tahun 2020 dan skor tertinggi klusterisasi Perguruan Tinggi Kategori Sekolah Tinggi di lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III tahun 2020.
Ketua STP Trisakti Fetty Asmaniati bersyukur atas rahmat Allah dan mengucapkan terima kasih kepada civitas akademika atas dukungan, kinerja, karya, kerja keras dan kerja samanya.
“Semoga pencapaian ini memberikan semangat untuk terus berkarya dan menjadi manfaat bagi banyak orang,” ujar Fetty.
Kualitas kinerja perguruan tinggi dapat dinilai di antaranya dari kualitas dosen dan kualitas penelitiannya dan STP Trisakti berhasil membuktikan unggul dalam dua aspek tersebut.
LLDikti wilayah III Jakarta mendorong perguruan tinggi untuk dapat berkembang. Perkembangan yang diharapkan seperti mahasiswa dapat meningkatkan interaksi belajar dalam skema hak belajar tiga semester di luar program studi.
Jika hal itu dapat dilaksanakan maka akan memicu hubungan link and match antara perguruan tinggi dengan dunia kerja dimana hasil (output) pembelajaran terlihat dari capaian mahasiswa.*
Baca juga: Unhas-Badan Keahlian Sekjen DPR kerja sama Tridharma Perguruan Tinggi
Baca juga: Unsyiah-ITK kolaborasi pengembangan riset
Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020