"Yang harus dimiliki pertama kesiapan mental, setelah itu dibarengi kesiapan fisik," kata Naufal kepada ANTARA di sela-sela acara peluncuran buku SDM Naik Kelas! di Jakarta, Sabtu.
Kesiapan mental dan kesiapan fisik baru merupakan bagian dari kemampuan beradaptasi agar bisa tahan terhadap perubahan termasuk disrupsi teknologi dan pandemi COVID-19. Itu akan memperkuat ketahanan dalam menghadapi pandemi dan perubahan.
"Dalam kondisi disrupsi teknologi dan pandemi ini yang paling penting adalah bagaimana kita dapat beradaptasi. Itulah ketahanan pertama kita sehingga bisa terus sustain, melanjutkan pekerjaan," ujarnya.
Baca juga: Fadel Muhammad minta kepala daerah fokus bangun SDM
Baca juga: BPS catat tiga isu krusial untuk diatasi guna mencapai Indonesia emas
Untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) unggul Indonesia, maka yang paling utama dilakukan adalah meningkatkan kompetensi.
"Biar bagaimanapun dengan kondisi yang berubah ini, zaman yang berubah, disrupsi teknologi, teknologi digital, mari tingkatkan kompetensi bahkan bukan hanya tingkatkan tapi reskilling, upskilling, dan juga bagaimana setiap kita menjadi multi talent (multi talenta) atau multi skills (banyak keterampilan) sehingga menguasai," ujar Naufal.
Buat generasi muda generasi milenial, tentu tantangannya lebih sulit dibanding generasi sebelumnya sehingga peningkatan kompetensi itu penting sekali.
Yang tidak kalah penting adalah SDM juga harus memiliki nilai-nilai inti (core values) seperti integritas, semangat juang, antusiasme, dan nilai kerja sama.
"'Core values itu yang harus dimiliki seluruh karyawan sebagai landasan untuk bisa bekerja meningkatkan kompetensi dan kemudian bisa mencapai kinerja yang lebih baik," ujar Naufal.*
Baca juga: LIPI: Generasi muda unggul kunci kemajuan Indonesia
Baca juga: Kemenperin perbanyak SDM berkompeten tingkatkan produktivitas industri
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020