• Beranda
  • Berita
  • Antibodi COVID-19 ditemukan pada bayi baru lahir di Singapura

Antibodi COVID-19 ditemukan pada bayi baru lahir di Singapura

29 November 2020 16:11 WIB
Antibodi COVID-19 ditemukan pada  bayi baru lahir di Singapura
Dokumentasi--Para ibu menggendong bayi mereka yang baru lahir mengantri untuk pemeriksaan di dalam bangsal kelahiran Rumah Sakit Memorial Dr. Jose Fabella yang dikelola pemerintah, di tengah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19), di Manila, Filipina, Jumat (18/9/2020). REUTERS/Eloisa Lopez/wsj/cfo (REUTERS/ELOISA LOPEZ)

Dokter yang merawat saya menduga, saya memberikan antibodi COVID-19 ke anak saya saat masa kandungan

Seorang perempuan warga Singapura, yang positif COVID-19 saat mengandung pada Maret 2020, melahirkan  bayi yang di dalam darahnya ditemukan antibodi SARS-CoV-2, virus penyebab penyakit menular tersebut.

Temuan itu, bagi beberapa ilmuwan, memberi petunjuk baru terkait kemungkinan COVID-19 dapat ditularkan dari ibu ke bayi selama masa kandungan.

Walaupun demikian, bayi yang lahir bulan ini itu terkonfirmasi negatif COVID-19. Namun, ia menyimpan antibodi COVID-19 di dalam tubuhnya, kata sang ibu sebagaimana dikutip dari koran The Straits Times, Minggu.

"Dokter yang merawat saya menduga, saya memberikan antibodi COVID-19 ke anak saya saat masa kandungan," kata Celine Ng-Chan, ibu bayi tersebut, saat diwawancarai The Straits Times.

Baca juga: Delapan warga Riau meninggal akibat COVID-19, termasuk bayi
Baca juga: Bayi 8 hari di Kudus meninggal akibat COVID-19


Ng-Chan sempat menjalani gejala sakit yang tidak terlalu parah saat positif COVID-19 dan ia keluar dari rumah sakit setelah diopname selama dua setengah minggu, demikian berita The Straits Times.

Ng-Chan dan Rumah Sakit Universitas Nasional Singapura (NUH), tempat bayi itu dilahirkan, belum menanggapi pertanyaan terkait temuan tersebut.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pihaknya belum dapat memastikan kemungkinan seorang ibu hamil yang positif COVID-19 dapat menularkan virus ke janin atau bayinya selama mengandung atau saat melahirkan.

Sejauh ini, jejak SARS-CoV-2 belum ditemukan di sampel cairan dalam rahim atau di air susu ibu.

Menurut artikel ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal Penyakit Menular Terbaru pada Oktober 2020, sejumlah dokter di China melaporkan adanya penurunan kadar antibodi COVID-19 pada bayi-bayi yang lahir dari ibu dengan COVID-19.

Sementara itu, dokter dari New York -Presbyterian/Columbia University Irving Medical Center, melalui artikel ilmiahnya yang terbit di jurnal JAMA Pediatrics, menyebutkan kasus penularan COVID-19 dari ibu ke bayinya yang baru lahir masih cukup jarang terjadi.

Sumber: Reuters

Baca juga: Ibu positif COVID-19 di Nagan Raya, bayi terpaksa minum ASI dari botol
Baca juga: Ibu hamil dan bayi harus dapat gizi seimbang dan ASI saat pandemi

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020