Operasi satuan tugas siaga penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan sejak Mei 2020 resmi berakhir dan ditutup oleh Gubernur Herman Deru dengan klaim kinerja yang lebih baik dari 2019.Secara angka jauh sekali penurunan dampak karhutla tahun ini
"Secara angka jauh sekali penurunan dampak karhutla tahun ini, tapi kita tidak boleh euforia dan berbangga lalu tidak kerja lagi," kata Herman Deru usai penutupan operasi karhutla di Palembang, Senin.
Data Satgas Karhutla Sumsel menyebut luasan lahan terbakar sepanjang 2020 tercatat hanya 418 hektar dengan 4.434 titik panas (hotspot) atau turun signifikan dibandingkan 2019 yakni 428.356 hektar dengan 17.024 hotspot.
Selain terbantu dengan kondisi musim kemarau yang lebih basah, menurutnya penurunan intensitas karhutla juga berkat ketangkasan satgas karhutla yang tersebar di 10 daerah rawan dan ditopang kesadaran masyarakat yang mulai meningkat.
Namun ia menyayangkan masih terdapat pelaku pembakaran perorangan yang ditangkap kepolisian pada tahun ini, hal itu mengindikasikan edukasi ke masyarakat belum terlalu kuat.
Baca juga: Walhi Sumsel minta Satgas Karhutla pembasahan daerah rawan
Baca juga: BPBD PALI mulai padamkan karhutla di tengah pandemi COVID-19
"Mohon maaf saya harus bilang saya tidak bangga, karena masih ada saja tersangka, ini artinya edukasi masih belum baik," kata dia.
Oleh karena itu ia meminta semua pihak tetap memperkuat sosialisasi edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan kebakaran hutan meski operasi satgas telah berakhir.
"Terutama untuk kepala daerah 10 wilayah rawan harus selalu siaga menjaga dan mencegah karhutla," kata Deru menegaskan.
Sementara Komandan Satgas Karhutla Sumsel Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji menambahkan personil gabungan telah melakukan 171 kali pemadaman di berbagai lokasi titik api selama operasi pemadaman dengan total waterbombing mencapai 47 juta liter air.
"Sementara satgas hukum mendata adanya 809 kejadian lahan terbakar dengan luas lahan diselidiki mencapai 25,4 hektar serta diamankan 26 orang tersangka perseorangan," kata dia.
Meski operasi telah berakhir namun menurutnya sub satgas sosialisasi masih mendatangi desa-desa rawan karhutla untuk optimalisasi pencegahan karhutla tahun 2021.
"Kita bersyukur tahun ini Sumsel zero asap, harapannya tahun depan tetap zero asap," kata Brigjen TNI Jauhari.
Baca juga: Polda Sumsel tetap siagakan satgas karhutla
Baca juga: 250 Hektare lahan terbakar Juli-Agustus 2020 di Sumatera Selatan
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020