Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim meluncurkan pedoman perubahan perilaku protokol kesehatan 3M dalam 77 bahasa daerah di Jakarta, Selasa.
“Saat ini ditengarai pesan-pesan yang disampaikan oleh pemerintah melalui kampanye pencegahan penyebaran COVID-19 masih perlu ditingkatkan. Agar semakin mudah dipahami oleh masyarakat antara lain karena bahasa yang terlalu tinggi atau rumit. Tantangan komunikasi dan sosialisasi publik ini harus cepat diatasi,” ujar Nadiem dalam peluncuran secara daring.
Baca juga: BPBD Yogyakarta distribusikan ratusan wastafel ke RW
Dia menambahkan strategi mengubah pesan pesan itu ke dalam bahasa yang paling dekat dengan masyarakat yaitu bahasa daerah masing-masing sangat tepat.
“Apalagi bahasa daerah sebagai bahasa ibu adalah sarana yang dapat mendekatkan pesan secara lebih emosional kepada penuturnya. Harapan saya dengan diterjemahkan ke dalam bahasa ibu, para penutur bahasa dapat merasa lebih dekat dan lebih memahami pedoman tersebut,” harap dia.
Baca juga: Kota Bekasi perpanjang adaptasi tatanan hidup baru hingga 2 Desember
Kemudian tergerak untuk menerapkan pedoman ke dalam kehidupan sehari-hari. Nadiem menyambut baik adanya pedoman perilaku protokol kesehatan dalam bahasa daerah itu.
“Saya menyambut baik dan mengucapkan terima kasih atas inisiatif yang diambil oleh Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa bekerja sama dengan tim Satgas Penanganan COVID-19 ini,” tambah dia.
Baca juga: UNICEF: Baru 31 persen warga yang lakukan 3M sekaligus
Dia berharap melalui pedoman dalam bahasa daerah tersebut, upaya menghentikan penyebaran COVID-19 mendapatkan kemudahan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Pedoman perubahan perilaku protokol kesehatan 3M dalam 77 bahasa daerah itu memuat pesan yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.
Pewarta: Indriani
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020