Uni Eropa mengumumkan bantuan senilai 20 juta euro atau sekitar Rp342 miliar untuk mendukung sistem kesehatan dan kapasitas kesiapsiagaan serta tanggap darurat dari mitra-mitra di Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).Koordinasi yang kuat di tingkat regional terhadap akses informasi, peralatan dan vaksin merupakan hal yang krusial untuk mengatasi krisis ini. Kita sama-sama mengalami krisis ini dan sebagai mitra kita lebih kuat jika menghadapinya bersama
Program Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat terhadap Panderni di Asia Tenggara akan dilaksanakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bekerja sama dengan pemerintah pusat Negara-negara ASEAN dan Sekretariat ASEAN, berdasarkan keterangan dari Uni Eropa di Jakarta, Rabu.
Program ini bertujuan meningkatkan koordinasi regional untuk penanggulangan COVID-19 dan memperkuat kapasitas sistem kesehatan di Asia Tenggara, sekaligus memberikan fokus khusus pada kelompok rentan.
Komisioner untuk Kemitraan Internasional, Jutta Urpilainen, mengumumkan program tersebut pada Pertemuan Menteri Luar Negeri Uni Eropa-ASEAN ke-23.
Baca juga: ASEAN-EU luncurkan sistem transit cukai, dorong perdagangan di kawasan
Baca juga: Uni Eropa siap dukung penanganan COVID-19 di ASEAN
"Program Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat terhadap Pandemi Asia Tenggara adalah bagian dari bantuan dan solidaritas Uni Eropa sebesar 350 juta euro atau sekitar Rp5,9 triliun untuk mendukung para mitra kami di ASEAN untuk mengatasi pandemi COVID-19," ujar Jutta.
"Koordinasi yang kuat di tingkat regional terhadap akses informasi, peralatan dan vaksin merupakan hal yang krusial untuk mengatasi krisis ini. Kita sama-sama mengalami krisis ini dan sebagai mitra kita lebih kuat jika menghadapinya bersama," jelasnya.
Program yang berdurasi 42 bulan ini akan memperkuat kapasitas pemantauan dan pengujian di Negara-negara ASEAN, serta kapasitas lembaga kesehatan dan tenaga kesehatan dalam menangani kasus COVID-19, sambil tetap memberikan layanan kesehatan penting lainnya.
Program ini juga akan mendukung komunikasi yang transparan dan tepat waktu tentang pandemi, serta mendukung penyampaian informasi terkait tindakan pencegahan, gejala dan risiko penyakit tersebut ke masyarakat yang tinggal di pedesaan dan daerah terpencil.
Bantuan Uni Eropa dalam menanggapi pandemi virus corona di kawasan Asia Tenggara mencapai 350 juta euro atau sekitar Rp5,9 triliun.
Dengan tambahan kontribusi dari Negara-negara Anggota Uni Eropa, maka total bantuan dari Tim Eropa mencapai lebih dari 800 juta euro atau sekitar Rp13,6 triliun.
Demi mengatasi dampak kesehatan dan sosial-ekonomi dari pandemi virus korona, Uni Eropa telah menyusun kembali program-programnya di Asia Tenggara, dengan memfokuskan secara khusus pada kebutuhan untuk melakukan komunikasi publik dan penelitian.
Sebagai contoh, dukungan Uni Eropa untuk Indonesia adalah dengan melibatkan solusi digital untuk melacak pengeluaran pemerintah terkait COVID-19, serta membantu memastikan transparansi dan akuntabilitas anggaran tersebut.
Baca juga: Uni Eropa, ASEAN perkuat kerja sama vaksin jalur multilateral
Baca juga: Dubes Igor: Uni Eropa tolak militerisasi di Laut China Selatan
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020