• Beranda
  • Berita
  • PM Inggris sambut otorisasi vaksin sebagai kabar "luar biasa"

PM Inggris sambut otorisasi vaksin sebagai kabar "luar biasa"

2 Desember 2020 19:07 WIB
PM Inggris sambut otorisasi vaksin sebagai kabar "luar biasa"
Dokumentasi - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson (kiri) mendapat suntikan anti flu di kantornya di Downing Street, London, Inggris, Senin (14/10/2019). ANTARA FOTO/Jeremy Selwyn/Pool via REUTERS/wsj/pri.

Sungguh luar biasa bahwa MHRA telah secara resmi mengesahkan vaksin Pfizer BioNTech untuk Covid-19

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan bahwa keputusan regulator obat-obatan negara tersebut untuk mengesahkan penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech merupakan kabar "luar biasa".

Dia meyakini keputusan tersebut dapat kembali menggerakkan roda ekonomi.

"Sungguh luar biasa bahwa MHRA telah secara resmi mengesahkan vaksin Pfizer BioNTech untuk Covid-19,” katanya di Twitter. "Vaksin akan mulai tersedia di Inggris mulai minggu depan."

"Perlindungan dari vaksinlah yang pada akhirnya akan memungkinkan kita untuk mendapatkan kembali hidup kita dan membuat ekonomi bergerak lagi."

Baca juga: Inggris peroleh 2 juta dosis tambahan vaksin COVID-19 dari Moderna
Baca juga: Kesalahan tes di Inggris, 1.300 orang keliru dinyatakan positif corona


Kepala Pejabat Obat-Obatan Inggris, Chris Witty, mengatakan bahwa untuk memberikan vaksinasi kepada seluruh populasi rentan yang ingin mendapatkan suntikan dapat memakan waktu hingga musim semi yang akan datang.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Inggris pada Rabu menjadi negara pertama di dunia yang merestui penggunaan vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech, yang peluncurannya mulai dilakukan awal pekan depan.

"Pemerintah hari ini menerima rekomendasi dari Badan Regulasi Medis dan Kesehatan Inggris (MHRA) untuk memberikan persetujuan penggunaan vaksin COVID-19 produksi Pfizer-BioNTech," kata pemerintah.

"Vaksin akan tersedia di seluruh Inggris mulai pekan depan."

Sumber: Reuters

Baca juga: Inggris restui vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech, pertama di dunia
Baca juga: Survei: infeksi COVID-19 Inggris turun 30 persen selama "lockdown"

Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020