Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI memberi penghargaan kepada satu pelajar Kota Magelang Amarylisse Magnifizia Cesare Ganz (Rere) berupa Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2020.Kemendikbud berusaha memajukan kebudayaan dengan program-program, salah satunya di sektor literasi
Pemberian penghargaan yang berlangsung di Aula Diklat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang, Rabu, Rere juga menerima pin emas dari Kemendikbud.
Anugerah ini diberikan sebagai apresiasi atas sumbangsih Rere terhadap kebudayaan dari bidang literasi.
Baca juga: Tokoh seni dan budaya terima Anugerah Kebudayaan Sumbar 2020
Selain mendapat pin emas, putri dari Agus Budiyono yang masuk dalam kategori anak dan remaja ini juga mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp35 juta.
Penyematan pin emas dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang, Agus Sujito. Hadir dalam pemberian penghargaan tersebut Koordinator AKI 2020, Dwiana Hercahyani beserta tim penilai dan keluarga Rere.
Usai menerima penghargaan, Rere mengaku bangga dengan prestasinya di ujung tahun 2020 ini. Anugerah ini menjadi cambuk bagi dirinya untuk lebih giat lagi dalam dunia literasi dan budaya di Kota Magelang.
Baca juga: Usung Polima di pemerintahan, AS Tamrin raih Anugerah Kebudayaan
"Senang sekali, sekaligus menjadi cambuk pemicu untuk saya lebih aktif lagi di dunia literasi ke depannya. Rere harus lebih semangat mengajak teman-teman untuk rajin membaca, menulis, dan berkarya," kata siswa kelas 10 SMAN 1 Magelang ini.
Koordinator AKI 2020, Dwiana Hercahyani menjelaskan Rere salah satu dari lima penerima pin emas dari AKI 2020. Keempat lainnya diraih anak dan remaja asal Sukoharjo, Yogyakarta, Lombok dan Banjarmasin.
"Rere kami lihat sangat konsisten di bidang literasi. Sejak usia 5 tahun ia sudah aktif, bahkan menelorkan karya buku. Ia juga aktif mengajak teman-temannya untuk membaca, karena dengan literasi itu diharap teman-temannya bisa menjadi lebih pintar," katanya.
Baca juga: Wali Kota Magelang ajak para tokoh ikut edukasi gerakan 3M warga
Ia menuturkan begitu aktifnya di dunia literasi, Rere sampai membuka rumah baca bernama Mc Ganz di rumahnya Kampung Ngembik. Di rumah baca ini, dia menerima teman-teman sekampungnya atau dari luar kampung untuk belajar bersama.
"Di masa pandemi ini, ia belajar bersama dengan teman-temannya secara online. Ini kan luar biasa, apalagi prestasinya juga luar biasa. Di usianya yang masih muda sudah menghasilkan delapan buku," katanya.
Dwi menyampaikan AKI 2020 terdapat 8 kategori dengan total penerima pin emas sebanyak 33 orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Di antaranya ada kategori pencipta, pelopor, dan pembaharu. Lalu kategori pelestari, anak dan remaja, perorangan asing, komunitas, maestro seni tradisi, dan Pemda.
Baca juga: Antisipasi erupsi Merapi, Balai Konservasi Borobudur tutup tiga candi
"Kemendikbud berusaha memajukan kebudayaan dengan program-program, salah satunya di sektor literasi. Banyak anak seperti Rere yang bagus dan menjadi inspirasi untuk anak-anak lain agar terus berkembang," paparnya.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Kota Magelang, Agus Sujito mengaku, bangga dengan prestasi yang telah diraih Rere. Ia menilai jangan anggap anugerah ini sebagai hadiah, tapi anggaplah sebagai amanah yang harus ditunjukkan setelah ini.
"Rere harus jadi pelopor, terus berkarya, buktikan bahwa memang layak mendapatkan anugerah. Juga menjadi teladan bagi anak-anak muda generasi penerus lainnya," katanya.
Baca juga: Perguruan tinggi harus dapat rekomendasi sebelum belajar tatap muka
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020