• Beranda
  • Berita
  • Pemkot Tarakan lakukan pendampingan disabilitas selama masa pandemi

Pemkot Tarakan lakukan pendampingan disabilitas selama masa pandemi

3 Desember 2020 21:02 WIB
Pemkot Tarakan lakukan pendampingan disabilitas selama masa pandemi
Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos dan PM) Tarakan, Mariyam. Antara/Susylo Asmalyah
Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Kota Tarakan telah melakukan pemantauan dan pendampingan kepada para disabilitas selama masa pandemi COVID-19.

“Petugas kami melakukan pemantauan dan pendampingan kepada para disabilitas yang ada di kota Tarakan. Selama pandemi, mereka juga mendapatkan Bantuan Sosial Tunai (BST) Rp600 ribu per bulan,” kata Kepala Dinsos dan PM Kota Tarakan, Mariyam di Tarakan, Kamis.

Ia menjelaskan sekitar 150 orang disabilitas telah memperoleh BST setiap bulan sampai Desember 2020. Namun belum diketahui kelanjutan program BST tersebut di 2021.

“Selain BST ada juga para difabel yang memperoleh bantuan dari Pemkot Tarakan berupa paket sembako saat pandemi,” kata Mariyam.

Selama masa pandemi, Maryam mendapatkan banyak keluhan, karena para disabilitas ingin melakukan aktivitas secara terbatas. Padahal, saat ini telah dilakukan pembatasan kegiatan, termasuk aktivitas di sekolah.

Guna merangkul para difabel dan warga lanjut usia (lansia), Pemkot telah bekerja sama dengan Gabungan Organisasi Wanita (GOW), agar mereka tidak jenuh di rumah.

Sementara itu, Rumah Batik Disabilitas, yang merupakan mitra binaan dari PT. Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field, ikut merangkul 22 orang dari kaum difabel yakni 18 tuna rungu, dua tuna daksa dan dua tuna grahita.

Sony Lolong (56), pengelola Rumah Batik Disabilitas, mengatakan usaha tersebut merupakan kegiatan membatik khas Tarakan dengan motif pucuk pakis untuk mengangkat kearifan lokal. Kesibukan ini baru berdiri pada Maret 2020 saat mulai pandemi COVID-19.

"Kami sudah mendapatkan pesanan dari Pemkot Tarakan untuk menyediakan batik Tarakan untuk Aparat Sipil Negara (ASN) untuk digunakan setiap minggu," kata Sony.

Hasilnya adalah sebanyak 300 lembaran batik Tarakan dengan motif Padau Tuju Dulung, yang dalam bahasa suku Tidung artinya perahu tujuh haluan.

Kegiatan usaha ini juga merupakan upaya Pemkot Tarakan untuk bisa meningkatkan perekonomian masyarakat terutama para pelaku usaha UMKM di tengah pandemi COVID-19.

“Kami baru sanggup terima orderan dari tujuh dinas di Pemkot sebanyak 300 lembar untuk baju seragam pegawai sampai bulan Desember 2020,” kata Sony.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#pakaimasker
#jagajarak
​​​​​​​
Baca juga: Ombudsman: Disabilitas di Kaltara dapat pelayanan baik saat pandemi
Baca juga: Tokoh masyarakat Kaltara ingatkan warga untuk taati protokol kesehatan

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2020