• Beranda
  • Berita
  • BRG gandeng masjid sebagai penjaga ekosistem gambut

BRG gandeng masjid sebagai penjaga ekosistem gambut

5 Desember 2020 13:16 WIB
BRG gandeng masjid sebagai penjaga ekosistem gambut
Badan Restorasi Gambut (BRG) menggelar sosialisasi pengelolaan lahan gambut kepada takmir masjid dalam kegiatan Masjid Peduli Gambut di Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, Kamis (3/12/2020). ANTARA/HO-BRG/aa.

mewujudkan ibadah yang paripurna terhadap lingkungan dan masyarakat

Badan Restorasi Gambut (BRG) menggandeng sejumlah takmir masjid untuk menginisiasi kepedulian terhadap lingkungan gambut, melalui kegiatan Masjid Peduli Gambut.

Deputi Bidang Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi, dan Kemitraan BRG, Myrna A. Safitri mengatakan dengan kegiatan semacam ini, masjid bisa menjadi cara untuk menjadi pusat dakwah dan pembelajaran untuk memelihara lingkungan sesuai ajaran Alquran dan hadis.

"Masjid merupakan rumah yang baik bagi kita, untuk mewujudkan ibadah yang paripurna terhadap lingkungan dan masyarakat," ujar Myrna melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Melalui kegiatan Masjid Peduli Gambut, tambahnya, BRG mengajak takmir dan warga sekitar masjid dan gambut untuk mengenal lebih jauh pengelolaan lahan gambut.

Masjid Al Anshor, Desa Sungai Segajah, Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau menjadi salah satu lokasi pelatihan ini yang digelar pada 3 Desember 2020 lalu.

Dengan kegiatan semacam ini, Myrna mengatakan masjid sebagai pusat dakwah secara lisan juga bisa menjadi memberikan contoh Pengolahan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) berbasis masjid.

Baca juga: BRG libatkan penyuluh agama dalam restorasi gambut

Baca juga: BRG dan PGI gagas pembentukan kader Gereja Sahabat Alam


Tercatat 27 peserta mengikuti kegiatan pelatihan ini yang juga merupakan rangakaian penutup Masjid Peduli Gambut tahun 2020. Kegiatan serupa sebelumnya dilakukan di 40 desa di Riau, Sumatera Selatan, dan Jambi.

Menurut dia, teknik PLTB bisa dilakukan di pekarangan masjid, dimana warga dan takmir bisa menerapkan pertanian di lahan gambut yang baik, tanpa membakar, dan tanpa menggunakan bahan kimia.

"Bila kita bisa menjadikan pekarangan masjid untuk mengembangkan pertanian alami yang ramah lingkungan dan menjadi lahan masjid untuk ditanami tanaman produktif, masjid bisa menjadi sumber energi yang baik bagi lingkungan," ujar dia.

Myrna mengatakan di desa-desa peduli gambut, keberadaan masjid menjadi penting, oleh karena itu BRG mulai tahun ini mendukung masjid-masjid yang ada di Desa Peduli Gambut (DPG) menjadi pusat dakwah.

Sementara itu, Kapokja Edukasi dan Sosialisasi BRG, Suwignya Utama mengatakan upaya BRG menggandeng masjid sebagai salah satu pendekatan untuk merestorasi gambut.

Dia menyebut, BRG telah menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk membuat lokalatih Dai Peduli Gambut pada 2018, kerja sama itu juga menangani penyusunan materi khotbah.

Selama 2020, tambahnya, BRG telah menyosialisasikan kegiatan menjaga gambut serta penggunaan bahan alami untuk pertanian di lahan gambut ke 40 masjid di Jambi, Riau, dan Sumatera Selatan.

Baca juga: BRG libatkan generasi muda sebagai fasilitator restorasi gambut

Baca juga: BRG ajak generasi muda peduli terhadap restorasi gambut

 

Pewarta: Subagyo
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020