Pendidikan merupakan ujung tombak integritas bangsa
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mengatakan pendidikan memiliki peranan penting dalam membentuk integritas bangsa.
“Pendidikan merupakan ujung tombak integritas bangsa, kalau berintegritas maka semua masalah korupsi tidak akan ada, begitu juga operasi tangkap tangan. Mudah-mudahan ke depan tidak akan ada lagi,” ujar Ghufron dalam webinar yang diselenggarakan Pusat Penguatan Karakter Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), di Jakarta, Sabtu.
Dia menambahkan bagi KPK, pendiidkan merupakan hal yang sangat penting dalam penguatan karakter. Jika karakter siswa bagus, maka sejumlah masalah sosial akan selesai.
“Kalau pendidikan gagal mencetak siswa dengan karakter itu maka itu akan bermasalah,” tambah dia.
Korupsi menjauhkan dari cita-cita bangsa yang adil dan makmur. Korupsi juga memiliki dampak yakni rusaknya demokrasi, meruntuhkan hukum, menurunkan kualitas hidup dan menyebabkan kejahatan lain berkembang.
Baca juga: KPK ajak pemuda Sultra perangi korupsi
Baca juga: KPK edukasi antikorupsi untuk pelajar Situbondo
Korupsi, lanjut dia, merupakan penyalahgunaan wewenang. Sebanyak 25 dari 34 provinsi terdapat kasus korupsi sepanjang 2004 hingga 2019. Kasus terbanyak terjadi di Jawa Barat dengan total 101 kasus.
“Yang menarik adalah, yang muda juga saat ini banyak tersangkut kasus korupsi,” jelas dia.
Perilaku korupsi terjadi karena semua orientasi pada materialistik atau ke harta dan jabatan. Siswa-siswa saat ini, lanjut dia, banyak yang ingin memiliki harta yang banyak.
“Oleh karena itu, kami harap pembentukan karakter dapat mengembalikan orientasi diri bukan pada harta tapi manfaat diri,” terang dia.
Orientasi ke depan harus cinta pada Tanah Air dibandingkan cinta pada dirinya sendiri. Sama seperti yang dilakukan pendiri bangsa yang lebih mencintai Tanah Air dibandingkan dirinya sendiri.
Kepala Puspeka Kemendikbud, Hendarman, mengatakan melalui webinar tersebut sangat penting karena tidak hanya membahas dampak korupsi melainkan juga pembentukan karakter yang antikorupsi.
“Korupsi bukan hanya soal uang tapi juga karakter, seperti karakter tidak tepat waktu, tidak disiplin dan lainnya,” kata Hendarman.
Webinar tersebut juga diselenggarakan untuk memperingati Hari Korupsi Sedunia yang diperingati setiap tanggal 9 Desember.
Baca juga: Ganjar pimpin ribuan pelajar peringati Hari Antikorupsi Sedunia
Baca juga: Pelajar Kudus ikut lomba permainan antikorupsi
Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020