• Beranda
  • Berita
  • BPBD perbaiki jembatan putus di Aceh Tenggara dengan pohon kelapa

BPBD perbaiki jembatan putus di Aceh Tenggara dengan pohon kelapa

6 Desember 2020 17:16 WIB
BPBD perbaiki jembatan putus di Aceh Tenggara dengan pohon kelapa
Sebuah alat berat melakukan pembersihan sedimentasi material longsor di ruas jalan dan pemukiman masyarakat di kawasan Desa Rapat Batu Nunggul, Kecamatan Lawe Alas, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, Ahad (6/12/2020). (ANTARA/HO-Dok. BPBD Aceh Tenggara)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, sejak Ahad mulai melakukan perbaiki jembatan putus secara darurat di kawasan Simpang Desa Gajah Mati, Kecamatan Leuser, menggunakan material pohon kelapa.

“Jadi pemasangan material pohon kelapa ini guna mengatasi arus transportasi masyarakat yang terputus sejak Jumat (4/12) lalu,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Tenggara Hasbi yang dihubungi dari Meulaboh, Ahad sore.

Menurutnya, penggunaan pohon kelapa tersebut diharapkan dapat membantu akses transportasi masyarakat di ruas jalan provinsi tersebut, sambil menunggu perbaikan dari Pemerintah Aceh secara permanen nantinya.

Pihaknya berharap, dengan penanganan tersebut arus transportasi antar kabupaten di jalur tengah Provinsi Aceh tersebut dapat segera lancar seperti semula.

Baca juga: Banjir putuskan satu jembatan di Aceh Tenggara, delapan desa terisolir

Baca juga: Aceh Tenggara siaga 16 titik DAS berpotensi banjir


Selain itu, sepanjang Ahad juga sudah mulai dilakukan upaya pembersihan material longsor, yang disebabkan tingginya curah hujan yang melanda kawasan tersebut sejak dua hari terakhir.

Pembersihan tersebut menggunakan satu unit alat berat jenis escavator, masing-masing di lokasi di Kecamatan Badar dan Desa Rapat Batu Nunggul, Kecamatan Lawe Alas, Kabupaten Aceh Tenggara.

“Jadi alat berat kita kerahkan ke lokasi longsor, untuk membersihkan sedimentasi longsor yang berada di sekitar pemukiman masyarakat dan jalan raya,” kata Hasbi menambahkan.

Pihaknya berharap tingginya guyuran hujan lebat di daerah ini dapat segera berkurang, sehingga diharapkan musibah serupa tidak terjadi lagi di masyarakat setempat.

“Kalau curah hujan sudah mulai berkurang, seperti saat ini sudah mulai kita lakukan pembersihan. Masyarakat yang mengungsi sampai saat ini juga belum ada,” demikian Hasbi.*

Baca juga: 48 rumah di Aceh Tenggara rusak diterjang banjir bandang

Baca juga: BMKG: Barat-selatan dilanda tekanan rendah di tenggara Aceh

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020