Kepolisian Resor (Polres) Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, mengerahkan sebanyak 2.293 personel gabungan untuk pengamanan Pemilihan Kepala Daerah Sulteng 2020.
"Personel gabungan terdiri dari TNI/Polri, Polisi Pamong Praja (Pol-PP) dan Linmas yang akan bertugas mengamankan jalannya pemilihan di masing-masing wilayah," kata Kapolres Parigi Moutong AKBP Andi Batara Purwacaraka saat memberikan arahannya pada apel pelepasan personel pengamanan TPS Operasi Manta Praja Tinombala 2020, di Parigi, Senin.
Menurut Kapolres, pelibatan personel gabungan merupakan bentuk keseriusan pemerintah dan aparat keamanan dalam mengawal seluruh tahapan pilkada hingga pemungutan dan penghitungan suara, hingga nanti penetapan pasangan calon terpilih.
Baca juga: Gelombang tinggi, KPU gunakan pesawat distribusi logistik ke Tambelan
Dia menilai, pengamanan proses pesta demokrasi sangat penting dilakukan, guna memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat, karena tidak menutup kemungkinan ada potensi-potensi kerawanan di beberapa fase pilkada ke depan.
Maka, hal ini menjadi satu kewajiban bagi institusi Polri mengambil satu tindakan dengan melibatkan diri turut serta membantu penyelenggara menjaga kelancaran kegiatan pemilihan.
"Perlu saya ingatkan, karena pilkada serentak ini dilaksanakan di tengah wabah COVID-19, maka personel yang bertugas wajib mematuhi protokol kesehatan dan disiplin melaksanakan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak," Ujar Andi Batara.
Dari 2.293 personel dilibatkan memperkuat pengamanan pilkada di kabupaten itu, terdiri dari 30 personel Brimob Resimen satu Pelopor Mabes Polri, 45 personel Polda Sulteng diperbantukan, kemudian 75 personel TNI dan 1.805 Linmas serta 339 personel di jajaran Polres Parigi Moutong.
"Dalam menjalankan tugas di lapangan perlu menjalin kerja sama yang harmonis dengan seluruh instansi terkait dan segenap potensi masyarakat, serta tetap menjaga netralitas," kata Andi Batara menambahkan.
Dikemukakannya, Parigi Moutong terdapat sejumlah TPS terpencil dan tersulit, bahkan ada TPS tersulit yang rawan dari aksi terorisme di Desa Salubanga, Kecamatan Sausu.
Oleh karena itu, pada proses distribusi logistik dari ibu kota kecamatan menuju Salubanga mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian setempat yang dibantu satuan tugas (Satgas) Tinombala.
"Kami menyiagakan enam personel Polres di tambah satu regu pasukan Brimob Satgas Tinombala di masing-masing TPS Desa Salubanga," demikian Andi Batara.
Baca juga: KPU Bantul optimis pelaksanaan pilkada aman dari penyebaran COVID-19
Baca juga: SCWI : Pengembangan kasus korupsi Mensos bisa sampai Surabaya
Pewarta: Muhammad Arshandi/Moh Ridwan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020