Serum Institute of India, produsen vaksin dengan kuantitas terbesar di dunia, pada Minggu (6/12) telah meminta izin penggunaan darurat vaksin COVID-19 AstraZeneca Plc di India, menurut beberapa laporan media India.Kami tetap berkomitmen untuk terlibat dengan Pemerintah India dan menjajaki peluang untuk membuat vaksin ini tersedia untuk digunakan di negara tersebut
Perusahaan India pembuat vaksin itu mengajukan permohonan penggunaan darurat vaksin COVID-19 ke Badan Pengawas Obat India, dengan alasan kebutuhan medis yang tidak terpenuhi karena pandemi dan untuk kepentingan publik secara luas, menurut laporan badan tersebut, yang mengutip sumber-sumber resmi.
Pihak Serum Institute of India belum memenuhi permintaan tanggapan dari Reuters perihal pengajuan permohonan itu.
Baca juga: Rusia jual ratusan juta dosis vaksin COVID-19 ke India
Baca juga: Perusahaan India sudah produksi 40 juta dosis vaksin AstraZeneca
Langkah Serum Institute of India muncul tak lama setelah perusahaan farmasi Pfizer Inc mengajukan permohonan serupa untuk vaksin virus corona-nya di India pada Sabtu.
"Kami tetap berkomitmen untuk terlibat dengan Pemerintah India dan menjajaki peluang untuk membuat vaksin ini tersedia untuk digunakan di negara tersebut," kata juru bicara Pfizer kepada Reuters.
Serum Institute of India dalam pengajuan permohonannya menyatakan bahwa data dari empat uji klinis, yang dilakukan dua di Inggris dan masing-masing satu di Brazil dan India, menunjukkan bahwa vaksin Covishield sangat efektif melawan infeksi COVID-19 yang parah, menurut laporan dari Badan Pengawas Obat India
Vaksin AstraZeneca secara logistik layak untuk didistribusikan di India karena dapat disimpan pada suhu dua hingga delapan derajat Celcius.
Sumber: Reuters
Baca juga: Menkes India positif COVID-19 usai diberi vaksin uji coba
Baca juga: PM Modi dukung pengembangan vaksin COVID-19 di India
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020