Koordinator: RS Darurat COVID-19 masih cukup

7 Desember 2020 17:38 WIB
Koordinator: RS Darurat COVID-19 masih cukup
Petugas melintas di depan tower tujuh RS Darurat Covid-19, kompleks Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/3/2020). Pemerintah menyiapkan 2.500 kamar tidur di tower enam dan tujuh Wisma Atlet yang digunakan sebagai RS Darurat COVID-19 untuk penanganan pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.)

Koordinasi sangat efektif. Dari sisi hunian menjadi lebih teratur

Koordinator Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran Mayjen TNI dr Tugas Ratmono mengatakan Rumah Sakit Darurat COVID-19 masih mencukupi untuk merawat pasien COVID-19 dengan gejala ringan dan sedang, serta mereka yang harus isolasi mandiri.

"Hunian di Rumah Sakit Darurat saat ini 57,44 persen, sedangkan tingkat hunian untuk isolasi mandiri 52,7 persen. Jadi masih cukup lebih dari 40 persen," kata dia dalam acara bincang-bincang Satuan Tugas Penanganan COVID-19 yang disiarkan langsung akun Youtube BNPB Indonesia dari Jakarta, Senin.

Ia mengatakan hingga Senin, pukul 06.00 WIB, pasien dengan gejala ringan dan sedang yang dirawat mencapai 2.041 orang, sedangkan yang melakukan isolasi mandiri mencapai 825 orang.

Tugas mengakui saat konfirmasi positif harian mencapai angka 8.000 lebih, pasien yang masuk Rumah Sakit Darurat COVID-19 bisa mencapai 400-an orang per hari. Pada saat bersamaan bahkan bisa datang 100 orang.

"Saat itu memang perlu tenaga ekstra untuk menangani pasien yang datang maupun yang sedang dirawat," kata dia.

Baca juga: Tempat tidur RSD COVID-19 Wisma Atlet terisi 57,4 persen

Terkait dengan tren konfirmasi positif yang terus bertambah, pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, antara lain dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menyediakan beberapa hotel dan wisma untuk melakukan isolasi mandiri.

"Saat ini juga ada petugas dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta di Rumah Sakit Darurat COVID-19 sehingga lebih mudah berkoordinasi dan memantau hunian masing-masing wisma, hotel, dan ketersediaan di Wisma Atlet," tuturnya.

Menurut Tugas, koordinasi dengan berbagai pihak sebagai langkah efektif, terutama dalam mengatur pasien yang perlu dirawat dan isolasi mandiri.

"Koordinasi sangat efektif. Dari sisi hunian menjadi lebih teratur," ujarnya.


#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibucucitangan
​​

Baca juga: Pasien RSD Wisma Atlet sembuh COVID-19 26.374 orang
Baca juga: RSD Wisma Atlet alihfungsikan satu menara untuk perawatan COVID-19

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020