• Beranda
  • Berita
  • Pilkada Sleman, Pengungsi Merapi mencoblos di TPS khusus

Pilkada Sleman, Pengungsi Merapi mencoblos di TPS khusus

9 Desember 2020 10:58 WIB
Pilkada Sleman, Pengungsi Merapi mencoblos di TPS khusus
Pengungsi tanggap darurat bencana erupsi Gunung Merapi di Barak Glagaharjo, Cangkringan, Sleman. Foto Antara/Victorianus Sat Pranyoto
Pengungsi tanggap darurat bencana erupsi Gunung Merapi dari Dusun Kalitengah Lor, Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang menempati barak pengungsian Glagaharjo menggunakan hak suara pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sleman 2020 di tempat pemungutan suara (TPS) khusus di TK ABA Glagaharjo, Rabu.

"Pada pelaksanaan Pilkada Sleman ini, para pengungsi memberikan hak suaranya di TPS khusus di TK ABA Glagaharjo," kata Panewu Cangkringan Suparmono.

Menurut dia, TPS khusus tersebut sengaja dibangun di sekitar barak pengungsian untuk mengakomodasi hak pilih para pengungsi bencana erupsi Merapi.

"Lokasi TPS khusus ini berada di samping Balai Kalurahan Glagaharjo, tidak jauh dari barak pengungsian. Ini agar para pengungsi lebih mudah dalam memberikan hak suara pada Pilkada," katanya.

Baca juga: Pilkada di Sulteng, warga Palu antusias ke TPS
Baca juga: Calon Bupati Pasaman Barat tidak terdaftar di DPT pilkada setempat
Baca juga: Warga adat Kampung Naga antusias berikan suara di Pilkada Tasikmalaya


Ia mengatakan, para pengungsi yang mayoritas merupakan warga kelompok rentan ini dirasa akan kesulitan jika harus memberikan hak suaranya di TPS Dusun Kalitengah Lor.

"Mereka yang memiliki hak suara mayoritas merupakan pengungsi lansia dan beberapa pengungsi dewasa yang harus mengungsi karena memiliki anak kecil dan balita, serta ibu hamil. Jadi cukup repot kalau harus kembali ke dusun untuk mencoblos," katanya.

Suparmono mengatakan, di barak pengungsian Glagaharjo total terdata dalam daftar pemilih tetap (DPT) ada sebanyak 404 orang.

"Mereka cukup antusias untuk datang memberikan hak suaranya dan datang sesuai waktu yang ditentukan dalam undangan," katanya.

Ia mengatakan, untuk kepatuhan protokol kesehatan COVID-19 dari para pengungsi juga sudah cukup baik sesuai dengan SOP yang ada.

"Mereka datang sudah dengan alat pelindung diri (APD), seperti masker, dan mencuci tangan serta periksa suhu tubuh saat datang di TPS," katanya.
 

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020