Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, melalui Dinas Pendidikan bersama Bunda PAUD menyalurkan berbagai bantuan berbasis penguatan karakter kepada siswa dan sekolah PAUD/TK Negeri di kabupaten setempat.
"Kabupaten Gianyar memang boleh memberi bantuan kepada TK Negeri, sehingga dari 13 TK, baik TK pembina maupun TK Hindu, diberi bantuan berbasis budaya untuk penguatan karakter," ujar Bunda PAUD sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gianyar Surya Adnyani Mahayastra, di Gianyar, Rabu.
Dalam keterangan resmi dari Diskominfo Gianyar, Surya Adnyani Mahayastra mengatakan sudah sepantasnya Pemerintah Kabupaten Gianyar memberikan bantuan kepada TK Negeri, baik TK Pembina maupun TK Hindu, terutama bantuan berbasiskan budaya untuk penguatan karakter, seperti Gong Baleganjur.
Baca juga: Ketua Dekranasda Gianyar buka Alas Harum Festival 2020
Baca juga: Mendikbud Nadiem kagumi TK berwawasan lingkungan di Ubud
Bantuan Gong dari Pemkab Gianyar melalui Disdik Kabupaten Gianyar itu diberikan kepada empat sekolah yang belum menerima bantuan tersebut, seperti TK Negeri Hindu Kumara Santhi Guwang di Kecamatan Sukawati, TK Negeri Hindu Widya Kumara di Kecamatan Payangan, TK Negeri Hindu Mahawidya di Batuan Sukawati, dan TK Negeri Hindu Tunas Wangi di Bona Blahbatuh.
Bantuan peralatan kesenian musik lainnya seperti drumband juga diberikan kepada TK Negeri Hindu Kumara Santhi Guwang di Kecamatan Sukawati, TK Negeri Hindu Kerta Winangun Santi Tulikup di Kecamatan Gianyar, TK Negeri Hindu Widya Craya di Peliatan Ubud, dan TK-SD Satu Atap Negeri 1 di Kendran Tegalalang.
Surya Adnyani Mahayastra menekankan bantuan Gong Baleganjur dan drumband diberikan kepada sekolah negeri yang belum mendapatkan. "Kenapa empat sekolah saja yang dapat Gong Baleganjur atau Drumband. Banyak yang bertanya soal bantuan itu, karena sembilan sekolah yang lainnya sudah diberikan bantuan serupa tahun lalu. Jadi, biar adil, kali ini kita berikan sisanya kepada yang lain," katanya.
Selain pemberian bantuan budaya untuk penguatan karakter, Pemkab Gianyar juga memberikan bantuan tempat makanan dan minuman (tumbler) kepada siswa sebagai upaya pengurangan sampah plastik yang juga dimaksudkan untuk menguatkan karakter cinta lingkungan dari siswa.
Baca juga: Tlaga Singha, hadirkan tempat wisata berkelas dunia di Gianyar
"Dalam hal melakukan pembinaan pengurangan sampah plastik, kita berikan bantuan tumbler untuk membiasakan siswa membawa makanan dan air sendiri, terbiasa membawa botol minum sendiri," katanya.
Pemberian tumbler juga sebagai upaya menjaga kesehatan siswa, apalagi menjelang diberlakukannya kegiatan belajar mengajar tatap muka yang diharapkan siswa bisa menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
"Pemberian tumbler merupakan wujud nyata keseriusan pemerintah dalam upaya pengurangan sampah plastik. Hal tersebut sesuai dengan program pemerintah untuk pemilahan sampah plastik. Di sini pemerintah tidak hanya memberi ucapan, namun membantu alat minum dan makan untuk mengurangi sampah plastik," katanya.
Selain bantuan berupa tumbler, juga diberikan bantuan berupa alat permainan edukatif yang bertujuan memberikan motivasi dan merangsang anak untuk melakukan berbagai kegiatan guna menemukan pengalaman baru yang bermanfaat untuk eksplorasi dan bereksperimen.
Baca juga: Stafsus Presiden: Pandemi COVID-19 jadi momentum tata kawasan Ubud
Pewarta: Adi Lazuardi/Virna P Setyorini
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020