"Saat ini kita mendekati akhir Desember, pada pekan terakhir Desember, curah hujan akan semakin meningkat apalagi ada dampak La Nina," katanya dalam sambutan secara daring pada pembukaan Sekolah Lapang Iklim di Magelang, Kamis.
Ia menyampaikan di Kabupaten Magelang dampak La Nina berpotensi meningkatkan curah hujan sampai 20 persen di atas normal.
Menurut dia, dengan peningkatan curah hujan perlu diwaspadai bencana hidrometeorologi.
Baca juga: Tebing longsor di Desa Glempang, BPBD Banjarenagara lakukan penanganan
Baca juga: Pemprov Jateng susun peta rawan bencana musim hujan
"Di Kabupaten Magelang ada beberapa wilayah yang rawan longsor sehingga perlu kewaspadaan mengantisipasi potensi longsor ini. Mohon dicek kawasan lereng-lereng, ciri akan longsor antara lain ditandai tanah retak, tiba-tiba pohon miring, dan muncul mata air pada lereng," katanya.
Ia menuturkan kalau ada kejadian seperti itu segera melapor ke pihak berwenang agar bisa segara dilakukan antisipasi.
"Kami memprediksi musim hujan akan berakhir sekitar Mei 2021, jadi pekerjaan rumahnya masih panjang," katanya.
Koordinator BMKG Jateng dan juga sebagai penanggung jawa kegiatan SLI yang berlangsung di Desa Pandean, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang Tuban Wiyoso menyampaikan SLI bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam menerapkan informasi iklim dan cuaca dalam pertanian.
Ia menyampaikan pada SLI kali ini BMKG juga memberikan bantuan kepada kelompok tani berupa benih tomat dan cabai, pestisida, pupuk dan alat ukur curah hujan.*
Baca juga: Hujan lebat berpotensi wilayah Jateng pada Senin dan Selasa
Baca juga: Jateng selatan-pegunungan tengah masuki masa transisi, sebut BMKG
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020