Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar membocorkan alasannya merencanakan rute Fatmawati-Taman Mini Indonesia Indah (TMII) untuk dikerjakan menjadi fase 4 pada pembangunan proyek berikutnya di wilayah selatan.Setelah diadakan perhitungan studi ekonomi ternyata itu yang paling strategis
"Jadi jalur pertama itu disiapkan menuju ke utara rutenya Bandara- Ancol. Lalu jalur kedua, di tengah yaitu Joglo sampai ke TMII. Nah, terakhir itu Fatmawati- TMII. Setelah diadakan perhitungan studi ekonomi ternyata itu yang paling strategis," ujar William dalam forum diskusi virtual, di Jakarta, Kamis.
Ia menceritakan awalnya ada tiga opsi yang ditawarkan oleh konsultan, namun rupanya Fatmawati-TMII merupakan rute yang paling efektif untuk dibangun sebagai rute lanjutan kereta cepat di Ibu Kota itu.
Rute itu dianggap strategis karena belum ada transportasi berbasis rel atau pun kereta, sementara pengembangan terus dilakukan secara masif di kawasan itu.
Baca juga: MRT Jakarta alokasikan Rp3,65 triliun pada 2021
Selain itu, William mengatakan dalam studi itu menunjukkan bahwa rute itu dapat menjadi titik temu untuk integrasi layanan darat bus maupun kereta milik LRT Jakarta.
"Itu bisa jadi poin integrasi dengan Terminal Kampung Rambutan dan di situ akan ada stasiun LRT jadi seperti itu," ujar William.
Rute untuk fase 4 memang disiapkan agar pengerjaan proyek-proyek MRT Jakarta dapat dikerjakan secara pararel sehingga tidak lagi linier atau per fase.
Hal itu untuk mempercepat pembangunan khususnya integrasi layanan transportasi di Ibu Kota Jakarta.
Baca juga: MRT lakukan kontrak langsung pekerjaan rute Harmoni-Mangga Besar
"Jadi pararel itu seperti ini fase 2 dibangun, lalu fase 3 juga sudah masuk dalam tahap desain. Ini kita dorong juga fase 4 dengan rute Fatmawati-TMII," kata William.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020