Soumya Swaminathan mengatakan badan kesehatan global itu akan memutuskan nasib calon vaksin Pfizer dalam "beberapa pekan" ke depan. Selanjutnya, mereka juga akan meninjau calon vaksin produksi Moderna dan AstraZeneca.
Restu WHO akan memungkinkan pendistribusian sebuah vaksin di sejumlah negara, yang badan pengawas obat nasionalnya belum dapat melakukan evaluasi.
Menurut Swaminathan, sedikitnya 10 perusahaan telah menyatakan minat atau mengajukan permintaan izin penggunaan darurat untuk calon vaksin.
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan hampir satu miliar dosis vaksin telah diamankan untuk program COVAX, guna dibagikan kepada-negara negara miskin dan menengah. Ada 189 negara yang berpartisipasi dalam program tersebut.
Namun, sejumlah pejabat WHO mencatat bahwa masih dibutuhkan waktu untuk memproduksi dosis vaksin yang mencukupi permintaan.
Menurut Swaminathan, pasokan vaksin COVID-19 sepertinya akan terbatas untuk paruh pertama 2021.
Sumber: Reuters
Baca juga: WHO ingin setengah miliar dosis vaksin COVAX tersedia kuartal I 2021
Baca juga: WHO tinjau vaksin Pfizer untuk kemungkinan daftar penggunaan darurat
Baca juga: WHO, Rusia bahas daftar penggunaan darurat vaksin COVID Sputnik
BPOM: Butuh 3 bulan terbitkan izin vaksin COVID-19
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020