"Kita memiliki beberapa daerah yang berada di pesisir pantai. Ada kemungkinan masuk dalam jalur rempah itu. Kita akan dukung upaya untuk menggali informasi terkait hal ini," kata Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Gemala Ranti di Padang, Minggu,
Ia menuturkan saat ini Kemendikbud telah meluncurkan website tentang jalur rempah tersebut yaitu https://jalurrempah.kemdikbud.go.id. Itu adalah langkah awal untuk meneroka kembali sejarah tentang rempah di nusantara yang ternyata memiliki rentetan dampak luas hingga sosial budaya.
Baca juga: Kemendikbud luncurkan laman Jalur Rempah Nusantara
Gemala menyebut ke depan pihaknya akan berinisiatif untuk menelurkan program terkait jalur rempah itu. Menurutnya dari hipotesis ada lima kabupaten/kota yang masuk dalam peta jalur rempah ini yaitu Kabupaten Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Dharmasraya, Kota Padang, dan Pariaman.
"Kita akan coba telusuri kembali agar sejarah ini dengan melibatkan banyak pihak seperti perguruan tinggi, swasta, media dan masyarakat. Mudah-mudahan bisa pula menjadi salah satu Warisan Dunia UNESCO pada 2024 nanti," katanya.
Sebelumnya Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Hilmar Farid mengatakan jalur rempah itu telah menjadi salah satu simpul peradaban bahari Nusantara, jalur kebudayaan dan peradaban yang bukan sekedar sebagai akses pertukaran niaga, tetapi juga membawa serta gagasan, pengetahuan, seni dan budaya di sepanjang rute perjalanan dari ujung paling timur kepulauan Indonesia melewati selat Malaka sampai Afrika, Timur Tengah dan Eropa.
Baca juga: Konversi lahan jadi dilema untuk kembalikan kejayaan jalur rempah
Berangkat dari hal tersebut Kemendikbud bersama Komite Jalur Rempah meluncurkan website Jalur Rempah, sebuah platform digital yang tidak hanya dapat mempersatukan beragam gagasan, pemikiran dan informasi namun juga menjadi media pendidikan bagi masyarakat Indonesia.
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Restu Gunawan mengatakan website itu dapat menjadi media informasi yang ke depannya bisa dikembangkan sebagai platform digital bagi seluruh pemangku kepentingan terkait budaya rempah Nusantara.
"Website ini bisa menjadi media edukasi dan informasi yang memperkaya sekaligus memberikan inspirasi khususnya bagi generasi milenial untuk semakin mencintai budayanya, meneguhkan dan menguatkan jati diri bangsa," katanya.***
Baca juga: Indonesia segera usulkan Jalur Rempah sebagai warisan dunia
Baca juga: Jalur rempah Indonesia disinggahi kapal layar Arka Kinari
Baca juga: Kemendikbud : Jalur Rempah sejarah yang tidak boleh ditelan zaman
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020