• Beranda
  • Berita
  • Hand sanitizer tak efektif cegah corona jika salah menggunakannya

Hand sanitizer tak efektif cegah corona jika salah menggunakannya

13 Desember 2020 12:59 WIB
Hand sanitizer tak efektif cegah corona jika salah menggunakannya
Wanita dengan bermasker pelindung medis mengoleskan gel tangan antiseptik antibakteri (hand sanitizer ) untuk desinfeksi tangan dan pembersihan selama wabah virus flu, epidemi virus korona, dan penyakit menular. ANTARA/Shutterstock/pri.

(Gunakan) secukupnya untuk bagian depan dan belakang tangan, serta jari-jari dan area di antara jari-jari

Menjaga tangan tetap bersih bisa membantu mencegah penyebaran infeksi virus penyebab COVID-19, termasuk melalui penggunaan hand sanitizer atau cairan pembersih tangan secara benar.

Berikut sejumlah kesalahan saat menggunakan hand sanitizer sehingga membuatnya tak efektif mencegah virus, termasuk COVID-19, seperti dilansir dari Livestrong, Minggu:

1. Terlalu sedikit
Kepala perawatan kesehatan di Stride Community Health Center, Denver, Colorado, Savita Ginde merekomendasikan orang dewasa menggunakan hand sanitizer menyesuaikan dengan ukuran tangan.

Baca juga: Ada kasus "hand sanitizer" bisa picu alergi parah, ini sebabnya

2. Tidak mencakup seluruh tangan
Mencuci tangan dengan sabun dan air harus mencakup jari-jari, serta telapak tangan dan punggung tangan dan hal sama juga perlu Anda terapkan saat menggunakan pembersih tangan.

"(Gunakan) secukupnya untuk bagian depan dan belakang tangan, serta jari-jari dan area di antara jari-jari. Jika Anda hanya menggosok kedua telapak tangan, Anda tidak menyelesaikan tugas Anda," kata Ginde.

3. Terlalu cepat
Jika Anda menganggap penggunaan pembersih tangan sebagai pilihan yang lebih cepat daripada mencuci tangan dengan sabun dan air, maka Anda salah. Mayo Clinic merekomendasikan, Anda perlu mengoleskan pembersih tangan selama sekitar 20 detik, yakni jumlah waktu yang sama saat Anda mencuci tangan dengan sabun dan air.

Baca juga: Sudahkah Anda gunakan "hand sanitizer" secara efektif?

4. Mengelap kelebihan cairan ke celana
Kelebihan memakai hand sanitizer memang tidak nyaman sehingga Anda tergoda mengeringkan tangan ke celana. Menurut Ginde, cara ini bisa mengurangi keefektifan pembersih tangan. Selain itu, jika ada kuman di celana, Anda baru saja mencemari tangan Anda.

"Dalam skenario yang ideal, keringkan saja tangan (secara alami) alih-alih menyekanya," ujar pakar epidemiologi di Dartmouth-Hitchcock Medical Center, Lebanon, Jose Raymond M. Mercado.

5. Disimpan pada suhu terlalu dingin atau panas
Pembersih tangan idealnya disimpan antara suhu 15-30 derajat Celcius. Jadi, jika mobil Anda melebihi atau kurang dari itu, lebih baik Anda membawa hand sanitizer keluar mobil.

6. Digunakan pada tangan kotor
Pembersih tangan tak bisa bermanfaat pada tangan yang kotor. Mecardo menyarankan Anda mencuci tangan dengan sabun dan air setiap kali tangan sangat kotor atau berminyak.

"Jika sabun dan air tidak segera tersedia, gunakan pembersih tangan dan buat catatan tangan Anda masih belum bersih sehingga pastikan tidak menyentuh wajah, mata, hidung, mulut," kata Dr. Ginde.

Baca juga: Alasan jangan tinggalkan hand sanitizer dalam mobil

7. Tidak digunakan di saat yang tepat
Anda perlu menggunakan pembersih tangan pada saat-saat penting untuk memastikan kebersihan tangan yang benar antara lain sebelum membuat atau menyantap makanan, setelah menggunakan kamar kecil, setelah menyentuh atau melepas masker (Anda hanya boleh menyentuh wajah dengan tangan bersih).

Kemudian, sebelum menyentuh hidung atau menutupi mulut saat bersin atau batuk, setelah Anda berada di tempat umum, seperti toko bahan makanan dan setelah Anda berkontak dengan hewan peliharaan.

"Ini betapa pentingnya mencuci tangan dengan sabun dan air, atau setidaknya menggunakan pembersih tangan, berulang kali sepanjang hari untuk melindungi diri Anda dari kuman dan virus," demikian kata Ginde.

Baca juga: Alasan jangan gunakan "hand sanitizer" sepanjang waktu

Baca juga: Waspada saat beli "hand sanitizer", periksa kandungannya

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020