Empat tentara Azerbaijan tewas dalam pertempuran terbaru di Nagorno-Karabakh, kata Kementerian Pertahanan Azerbaijan, Minggu.
Pengumuman itu jadi laporan korban jiwa pertama sejak Azerbaijan dan Armenia menyepakati perjanjian gencatan senjata yang dimediasi oleh Rusia.
Dalam kesempatan terpisah, otoritas di Armenia mengatakan enam tentaranya luka-luka akibat baku tembak dengan tentara Azerbaijan. Namun, Pemerintah Armenia tidak menyebut kapan konflik senjata itu kembali pecah.
Pemerintah Azerbaijan mengatakan bentrok antara dua kubu, yang menyebabkan dua tentaranya luka-luka, berlangsung di daerah yang dikuasai Baku sejak konflik bersenjata di Nagorno-Karabakh berakhir pada 10 November 2020.
Beberapa wilayah di Nagorno-Karbakah yang sebelumnya di bawah kendali warga etnis Armenia juga telah diserahkan ke Azerbaijan.
Namun, Armenia mengatakan pasukannya berhasil menghalau upaya perebutan wilayah yang dilakukan oleh tentara Azerbaijan di Desa Hin Tagher dan Desa Khtsaberd.
Dua wilayah itu, menurut Armenia, seharusnya tetap di bawah kekuasaan pasukan pemberontak di Nargono-Karabakh.
“Provokasi yang dilakukan Azerbaijan terus berlanjut sampai hari ini di Desa Mets Shen dan Hin Shen di wilayah Hadrut," kata Kementerian Luar Negeri Armenia melalui siaran tertulisnya.
Pasukan perdamaian Rusia yang dikerahkan di daerah konflik melaporkan tidak ada konflik senjata. Namun, tentara Rusia melaporkan ada satu insiden penembakan pada akhir pekan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Armenia, Azerbaijan, Rusia sepakat akhiri konflik Nagorno-Karabakh
Baca juga: Azerbaijan hancurkan dua gudang amunisi Armenia
Baca juga: OHCHR khawatir bentrok di Nagorno-Karabakh berujung kejahatan perang
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020