Dalam perspektif kekinian, harus diakui bahwa penghargaan terhadap hari ibu semakin menjadi tren dalam beberapa waktu terakhir. Generasi muda dan milenial banyak memaknainya dengan memberikan hadiah kecil untuk ibunda mereka.
Ucapan selamat yang berkepanjangan di grup-grup dan sosial media yang mereda dengan sendirinya pada pergantian hari lebih sering tanpa makna apa-apa.
Padahal peran perempuan terlebih sosok ibu di kalangan masyarakat Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Mereka memberikan kontribusi begitu besar dalam membangun fondasi bangsa ini.
Tak hanya di luar rumah, mereka juga berperan dalam mengatur rumah tangga, menyajikan makanan bergizi untuk keluarga setiap hari, hingga berkarier dan menggerakkan roda ekonomi keluarga.
Maka menyambut Hari Ibu yang dirayakan tiap 22 Desember, sudah semestinya semua pihak diingatkan untuk terus mendukung kiprah perempuan dalam kehidupan masyarakat Indonesia saat ini.
Connie Ang, CEO Danone Specialized Nutrition Indonesia menyatakan pihaknya percaya bahwa perempuan dan ibu memiliki banyak peran dalam kehidupan sehari-hari masyarakat yang memang tak terelakkan.
Perusahaannya pun secara khusus memberikan dukungan dengan upaya memenuhi impian perempuan dalam berkarier maupun memenuhi kebutuhan keluarga.
Dalam mendukung multiperan perempuan, Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia misalnya berkomitmen untuk membuat berbagai kebijakan, fasilitas, maupun dukungan lainnya bagi karyawan dan komunitas di sekitar.
Baca juga: Menteri PPPA: Peran petugas TPS perempuan, wujud kesetaraan gender
Berbagai peran
Berbagai peran perempuan baik di rumah maupun di tempat kerja ternyata menjadi salah satu dari 6 isu yang dihadapi perempuan di tengah pandemi COVID-19.
Berdasarkan survei Yougov pada 2017, sebanyak 55 persen masyarakat Indonesia tidak memiliki masalah bahwa seorang perempuan yang menikah untuk mengambil peran di tempat kerja walaupun tanpa beban finansial.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak dukungan yang diperlukan perempuan dalam mengoptimalkan peran ganda selama masa pandemi.
Misalnya saja untuk mendukung pemberian nutrisi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dilanjutkan hingga 3000 HPK. Danone SN Indonesia memberikan perhatian khusus dengan memberikan dukungan pemberian ASI Eksklusif.
Perusahaan itu sejak 2017 menerapkan kebijakan cuti melahirkan selama 6 bulan bagi karyawan wanita dan 10 hari bagi karyawan pria. Selain itu, juga menyediakan fasilitas ruang laktasi di gedung kantor maupun lokasi kerja, day care bagi anggota keluarga karyawan di hari raya khusus, maupun konseling bagi karyawan dari Duta 1000 Pelangi binaan mereka.
Dalam pengembangan karier, karyawan perempuan juga memiliki kesempatan yang sama dengan karyawan laki-laki.
“Saat ini, Danone Indonesia memiliki representasi karyawan perempuan di posisi manajerial sebesar 54 persen dan laki-laki 46 persen. Selain itu, tidak ada pembeda sistem gaji dan kesempatan berkarir bagi seluruh karyawan,” kata Connie.
Lebih banyak perusahaan di Indonesia kemudian didorong untuk mereplikasi berbagai program yang membawa dampak positif bagi perempuan yang berkaitan dengan ekosistem bisnis mereka.
Beberapa juga telah mengembangkan program keberlanjutan terkait pemberdayaan perempuan, ekonomi lokal, edukasi nutrisi, maupun kegiatan lainnya yang bisa mendukung peran perempuan di tengah masyarakat.
Baca juga: Vital Voices Festival angkat peran wanita dalam pemulihan ekonomi
Dukung perempuan
Demi mendukung peran perempuan agar tak terstigma bagai burung dalam sangkar, beberapa contoh kegiatan positif dikembangkan, misalnya Warung Anak Sehat yang bertujuan untuk mengedukasi dan mendukung ekonomi ibu kantin sekolah dalam menghadirkan makanan bergizi bagi anak SD.
Selain itu, ada juga program Isi Piringku yang melibatkan peran aktif orang tua dan guru dalam membiasakan pola makan dan hidup sehat pada anak PAUD.
Selama pandemi COVID-19, sejumlah perusahaan juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memberikan dukungan alat kesehatan, paket nutrisi sehat, maupun suplai makanan bagi masyarakat untuk menunjang kesejahteraan kelompok rentan termasuk diantaranya ibu hamil dan anak-anak.
Peran perempuan yang begitu besar membutuhkan dukungan tidak hanya dari lingkungan keluarga, tetapi juga lingkungan pekerjaan.
Sebagai sebuah bisnis, dengan kebijakan dan fasilitas yang pro-perempuan, perusahaan bisnis bisa mendukung karyawan perempuan untuk memenuhi peran perempuan di dalamnya.
Semua berharap semakin banyak pihak yang dapat bekerja sama untuk memberikan dukungan yang dibutuhkan para perempuan dan para ibu di Indonesia.
Sekjen Gerakan Forum Nasional (Fornas) Perempuan Liza Darmawan Lumy mengatakan stigma perempuan sebagai “konco wingking” (teman belakang/dapur) bagi laki-laki memang sudah usang.
Meski begitu, kondisi ideal perempuan termasuk sebagaimana yang dicita-citakan Kartini memang belum sepenuhnya mencapai titik terbaiknya.
Liza melihat di bidang menempuh pendidikan memang tidak lagi menggunakan perspektif gender untuk segala level. Namun, dalam beberapa bidang lain masih banyak yang perlu di reposisi.
“Walaupun slot untuk perempuan sudah diperbanyak, namun tetap saja ruang gerak dan keterlibatan perempuan masih kurang dikarenakan pengaruh budaya patriarki yang banyak dianut sebagian masyarakat kita” katanya.
Sementara dalam soal diskriminasi terhadap perempuan bahkan kini ia melihat semakin tampak dalam keseharian baik organisasi maupun bidang lain sehingga masih belum bisa dikatakan sepenuhnya ideal.
“Contohnya masih ada wanita dengan posisi pekerjaan tertentu dengan level profesionalisme dan lama pengalaman yang sama, namun pendapatan/gaji yang di terima di bawah rata-rata pria,” kata Liza.
Untuk itu, peran dan sepak terjang perempuan memerlukan dukungan semua pihak untuk mencapai kondisi idealnya sebagai ibu pembangun bangsa dari mulai fondasi hingga atap dan bukan lagi laksana burung dalam sangkar.*
Baca juga: Wamendes PDTT dorong peran perempuan dalam pembangunan desa
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020