Pilot berusia 26 tahun itu mendarat di Chengdu, Ibu Kota Provinsi Sichuan, China, pada 29 November.
Saat dikarantina di tempat yang ditentukan, hasil tes usap pilot tersebut negatif, demikian pernyataan Komisi Kesehatan Sichuan, Selasa.
Dia bertindak selaku kapten dalam penerbangan Chengdu-Jinan, Provinsi Shandong, Rabu (9/12) dan melanjutkan karantina hingga Sabtu (12/12) lalu mengendarai mobil menuju pesta pernikahan di Kota Jiangyou, Sichuan, yang dihadiri 300 orang.
Setelah itu, dia memeriksakan diri ke Rumah Sakit Universitas Sichuan pada Senin (14/12) dan hasil tesnya menunjukkan positif COVID-19.
Saat ini otoritas kesehatan setempat sedang melacak kontak dekat pilot itu.
Baca juga: Ratusan warga Hong Kong padati pos perbatasan Shenzhen
Baca juga: China hentikan operasi pabrik chip Korea setelah buruh positif corona
Sementara itu, di Beijing terdapat satu kasus impor COVID-19 dari Hong Kong yang ditemukan setelah yang bersangkutan selesai menjalani karantina selama 14 hari.
Pasien tersebut tiba di Beijing dari Hong Kong pada 28 November dan langsung dikirim ke hotel yang sudah ditentukan untuk menjalani karantina 14 hari meskipun hasil tes di bandara menunjukkan negatif sesuai prosedur yang diberlakukan oleh pemerintah China.
Sehari setelah menyelesaikan karantina, pria tersebut dinyatakan positif COVID-19.
Setelah adanya kasus itu, Beijing terus memperketat pencegahan penyakit, terutama terhadap penerbangan internasional, dengan menambah waktu pengawasan selama tujuh hari selepas seseorang menjalani karantina 14 hari, kata Wakil Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kota Beijing Pang Xinghuo, Selasa, seperti dikutip oleh media setempat.
Baca juga: WHO: "Sangat spekulatif" untuk katakan COVID-19 tidak muncul di China
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2020