Kepala Stasiun Klimatologi Maros Hartanto di Makassar, Selasa memprediksi ada fenomena La Nina lemah menuju sedang hingga April 2021. Potensi kenaikan curah hujan 20-40 persen dari normalnya.
"Kondisi ini berpotensi meningkatkan curah hujan pada musim kali ini," katanya.
Fenomena La Nina berdampak pada sebagian besar wilayah Indonesia bagian tengah - timur, sehingga seluruh wilayah Sulawesi Selatan perlu untuk mewaspadai kondisi alam tersebut.
Baca juga: November 2020 awal musim penghujan di Sulsel
Baca juga: Hujan deras picu longsor jalan perbatasan Malino-Sinjai Sulsel
Hartanto mengatakan BMKG sudah melakukan sosialisasi kepada berbagai pihak mengenai fenomena La Nina yang berdampak terhadap berbagai sektor.
"Sosialisasi ke stakeholder sudah kita lakukan sejak bulan Oktober saat terindikasi awal potensi La Nina," ujarnya.
Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan terus melakukan berbagai persiapan terhadap setiap perkembangan yang terjadi pada upaya penanggulangan dampak yang diakibatkan fenomena La Nina.
"Memang diprediksi puncak La Nina ini pada awal Tahun 2021, setiap hari kita sudah melakukan konsolidasi karena sudah mulai mendekati Januari dan Februari," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
BPBD Sulsel Endro Yudo Waryono.
Terhadap dampak La Nina, BPBD Sulsel memprioritaskan pada daerah pegunungan dan pesisir pantai yang dinilai memiliki potensi kerentanan sangat tinggi.
"Prioritas perhatian kami adalah daerah yang memiliki pegunungan karena jika dihantam hujan deras maka itu akan turun membawa lumpur dari gunung," katanya.
"Di samping itu pada wilayah pesisir, karena efek La Nina ini dimungkinkan terjadi gelombang yang lebih dari biasanya. Itu juga imbauan dari kami agar warga yang berdomisili di sekitar pesisir setidaknya bisa meminimalisir korban jiwa," ucapnya.*
Baca juga: Longsor landa Enrekang-Sulsel akibat intensitas hujan tinggi
Baca juga: BMKG : Puncak musim hujan di Sulsel pada Januari-Februari 2020
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020