• Beranda
  • Berita
  • Dinkes Sumatera Selatan siapkan lemari khusus vaksin di 342 puskesmas

Dinkes Sumatera Selatan siapkan lemari khusus vaksin di 342 puskesmas

16 Desember 2020 15:57 WIB
Dinkes Sumatera Selatan siapkan lemari khusus vaksin di 342 puskesmas
Petugas medis memeriksa alat pendingin vaksin COVID-19 di ruang menyimpanan vaksin, Puskesmas Cipanas, Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (1/12/2020) ANTARA FOTO/Candra Yanuarsyah/wsj.

Dinkes Sumsel sudah siap mendistribusikan vaksin

Dinas Kesehatan Sumatera Selatan telah menyiapkan lemari pendingin khusus tempat penyimpanan vaksin COVID-19 di 342 unit puskesmas untuk mempermudah distribusi dan percepatan vaksinasi.

Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Sumsel Yusri di Palembang, Rabu, mengatakan pihaknya juga menyiapkan petugas khusus yang sudah terlatih melakukan vaksinasi termasuk di puskesmas wilayah pelosok.

"Secara sarana dan petugas, Dinkes Sumsel sudah siap mendistribusikan vaksin," ujarnya.

Lemari pendingin penyimpan vaksin yang disiapkan itu bukan barang baru, kata dia, melainkan pernah digunakan untuk menyimpan berbagai vaksin dalam berbagai program kesehatan dari Kemenkes.

Sementara Sumsel diperkirakan mendapat 2,1 juta vaksin COVID-19 untuk tahap pertama dari 5,5 juta kebutuhan yang diajukan, menurutnya sisa kebutuhan vaksin akan dipenuhi pada tahapan berikutnya.

Baca juga: Sumsel tuan rumah Gerakan Indonesia Tertib Protokol Kesehatan

Baca juga: Sumsel nihil zona merah COVID-19


Rencananya vaksin Sinovac akan tiba di Sumsel pada Januari 2021 dan mulai didistribusikan ke puskesmas serta rumah sakit pelayanan vaksin 17 kabupaten/kota pada Februari 2021.

"Vaksin akan dikirim dari Jakarta ke Dinkes Sumsel, kemudian didistribusikan ke kabupaten/kota," kata Yusri.

Ia menjelaskan seluruh dinas kesehatan di Sumsel memiliki pengalaman mumpuni dalam proses vaksinasi yakni saat sukses menjalankan vaksinasi Measies Rubella (MR) pada 2019 sebanyak 2,3 juta dosis.

Menurutnya faktor penghambat proses vaksinasi secara teknis terbilang kecil, namun faktor keraguan masyarakat terhadap kehalalan vaksin yang berpotensi menghambat vaksinasi.

"Makanya label halal sangat penting supaya masyarakat yakin," katanya menambahkan.


#satgascovid19
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibupakaimasker


Baca juga: Konfirmasi positif COVID-19 Sumsel tembus 10.000 kasus

Baca juga: Epidemiolog nilai sekolah perlu kerja sama dengan puskesmas

Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020