"Perubahan zona merah ke oranye ini penilaian dari pusat, ya kita bersyukur," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarpampung, Edwin Rusli, di Bandarlampung, Rabu.
Namun, lanjut dia, hal ini pun bukan berarti kasus COVID-19 di Kota Bandarlampung sudah mulai landai sebab zona oranye juga termasuk penyebaran virus corona masih cukup tinggi.
"Daerah dengan zona oranye ini kan kasusnya masih tinggi juga, kalau kita maunya Bandarlampung ke warna oranye atau hijau," kata dia.
Baca juga: Pasien COVID-19 di Lampung bertambah 73, total jadi 4.944 kasus
Baca juga: Pasien COVID-19 di Lampung bertambah 73, total jadi 4.944 kasus
Untuk kembali ke zona kuning atau hijau, Menurut Kadinkes itu pihaknya akan terus mengintensifkan pengawasan protokol kesehatan dan imbauan kepada masyarakat agar patuh dalam memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan (3M).
"Kita minta masyarakat tetap patuh terhadap protokol kesehatan dan kami berusaha dengan melakukan tracing, testing, dan treatment (3T) sehingga kita dapat menekan angka kasus COVID-19 di Bandarlampung," kata dia.
Berdasarkan data Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lampung pada Rabu (16/12) Kota Bandarlampung yang sebelumnya berwarna merah berubah menjadi warna oranye.
Untuk pasien konfirmasi positif COVID-19 di Kota Bandarpampung Bappeda mencatat hingga kini berjumlah 2.290 orang dengan rincian pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 1.360 orang dengan kasus kematian 166 orang.
Baca juga: BRI salurkan bantuan Rp1,1 miliar penanganan COVID-19 di Lampung
Baca juga: Wali Kota sebut dua pejabat di Pemkot Bandarlampung terpapar COVID-19
Baca juga: BRI salurkan bantuan Rp1,1 miliar penanganan COVID-19 di Lampung
Baca juga: Wali Kota sebut dua pejabat di Pemkot Bandarlampung terpapar COVID-19
Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020