Bharat Biotech, perusahaan swasta yang mengembangkan vaksin COVAXIN dengan Dewan Riset Medis (ICMR) kelolaan pemerintah, mengatakan, "COVAXIN menunjukkan grafik keamanan yang bisa diterima dan respons imun yang tinggi. . .Tidak ada peristiwa buruk (tingkat 3-4) yang dilaporkan."
Uji klinis Tahap II dan III sedang berlangsung.
Pada awal Desember, perusahaan berupaya meminta izin regulator obat India untuk penggunaan darurat vaksin COVID-19 buatannya guna membantu mewujudkan rencana peluncuran COVAXIN pada kuartal kedua 2021.
India melaporkan infeksi COVID-19 tertinggi kedua di dunia, setelah Amerika Serikat, dan akan mengerahkan mesin pemilihan untuk mendistribusikan 600 juta dosis vaksin COVID-19 kepada masyarakat yang paling rentan dalam enam hingga delapan bulan ke depan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Perusahaan India minta persetujuan penggunaan darurat vaksin COVID-19
Baca juga: Menkes India positif COVID-19 usai diberi vaksin uji coba
Baca juga: Vaksin COVID-19 buatan India diluncurkan paling cepat Februari
Remdesivir, obat COVID-19 buatan India siap dipasarkan
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020