Executive Vice President Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (HK), Muhammad Fauzan dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Jumat, mengatakan program penanaman pakan gajah tersebut berupa penyediaan bibit yang total berjumlah 1.500 bibit tumbuhan yang akan ditanam dan dirawat secara berkelanjutan di lahan seluas lima hektare.
Kegiatan penanaman pakan gajah hingga ribuan bibit tersebut membutuhkan waktu pelaksanaan selama satu bulan berturut-turut hingga Januari 2021. Daerah jelajah gajah tersebut masuk di area hutan PT Kojo di Kabupaten Bengkalis.
Baca juga: BBKSDA Riau halau 14 gajah liar yang masuk permukiman
"Penanaman dan perawatan bibit pohon serta buah-buahan yang kami lakukan, merupakan salah satu cara untuk melestarikan kembali habitat gajah di area hutan PT Kojo sekaligus sebagai upaya menyediakan ketersediaan pakan gajah di masa mendatang," ujarnya.
Dengan tersedianya pakan gajah di area tersebut, ia berharap dapat mencegah gajah untuk masuk ke wilayah pemukiman masyarakat dan merusak perkebunan serta fasilitas umum yang bersebelahan langsung dengan habitat gajah.
PT HK melaksanakan program tersebut dengan menggandeng aktivis lingkungan Rimba Satwa Foundation (RSF), dan didukung oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau serta PT Kojo sebagai pemegang konsesi.
"Dalam program ini tim akan menanam 1.000 bibit pohon nangka, 250 bibit pisang, 500 bibit bambu dan satu unit menara pemantau gajah," kata Koordinator Program RSF, Git Fernando.
Baca juga: Gajah sumatera korban jerat melahirkan di PLG Minas Riau
Git juga menyampaikan apresiasi kepada manajemen PT Kojo yang selama ini sangat memperhatikan dan peduli dengan nasib gajah sumatera liar yang melintasi area operasi perusahaan.
Sementara itu, Kepala Resort Duri BBKSDA Riau Ahmad Fitriansyah, mengatakan pihaknya akan selalu mendukung semua kegiatan-kegiatan untuk konservasi karena ini merupakan tanggung jawab semua pihak.
Gajah Sumatera adalah salah satu satwa endemik Pulau Sumatera yang habitatnya setiap tahunnya terus mengalami perubahan, terutama karena perubahan bentang alam yang disebabkan oleh aktivitas manusia di habitat gajah. Tol Pekanbaru-Dumai juga melintasi daerah jelajah gajah sumatera, sehingga PT HK membangun lima terowongan gajah di tol Trans Sumatera itu.
Baca juga: Polda Riau ungkap perdagangan gading gajah libatkan oknum guru
Baca juga: Polisi tangkap dua pembunuh gajah sumatera di Riau
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020