"Agar pelayanan dan kesejahteraan masyarakat bisa terwujud dengan baik," kata Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang di Magelang, Sabtu.
Ia menjelaskan tentang perhatian pemkot terkait dengan berbagai upaya penciptaan dan pengembangan inovasi daerah. Kota Magelang, sebagai kota kecil yang tidak memiliki sumber daya alam sehingga hanya mengandalkan sektor jasa sebagai penopang roda perekonomian.
"Maka semangat membangun kota modern dan cerdas terus dijaga, salah satunya dengan menciptakan berbagai inovasi," katanya.
Pada tahun ini, Kota Magelang meraih Innovative Government Award (IGA) kategori kabupaten atau kota sangat inovatif dari Kementerian Dalam Negeri. Selama empat tahun berturut-turut, kota dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu menerima penghargaan tersebut.
Penghargaan diberikan langsung pejabat perwakilan Kemendagri kepada Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dan para kabupaten/kota penerima penghargaan yang sama, di Jakarta, Jumat (18/12) sore.
IGA Award merupakan apresiasi pemerintah pusat terhadap semangat daya upaya serta keberhasilan pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan cara-cara inovatif.
Ia mengatakan perolehan penghargaan itu, tidak lepas dari kemampuan secara berkelanjutan masyarakat Kota Magelang dalam mempertahankan prestasi bidang inovasi daerah.
"Saya menerima penghargaan ini, mewakili masyarakat Kota Magelang," katanya.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kota Magelang Arif Barata Sakti menambahkan pemberian penghargaan itu berdasarkan Indeks Inovasi Daerah di mana tahun ini Kota Magelang memperoleh skor 15.256 poin yang berasal dari 91 inovasi dari OPD dan masyarakat.
Inovasi tersebut telah teregistrasi di Kemendagri, termasuk inovasi bidang kesehatan yang telah menjadi inovasi terbaik di Kemen PAN-RB, yaitu Hazmat RSU Tidar Inovasi Pakai Kembali (Hatii Pakkem) dan Sinar Ultraviolet Sterilisasi Masker Higienis dan Aman (Suster Mahisa).
Ia menyebut tujuh inovasi dipaparkan saat proses seleksi, di antaranya Hatii Pakkem dan Suster Mahisa dari RSUD Tidar, SI SAKTI dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Aplikasi Magelang Cerdas dan IndiGO dari Dinas Komunikasi Informatika dan Statistika.
Baca juga: Kota Magelang raih Indonesia Innovation Award 2019
Dia mengatakan pemda berkewajiban menjamin pemanfaatan, memfasilitasi, dan menggunakan hasil inovasi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Pemkot Magelang telah melaksanakan hal itu sejak 2017.
“Kami terus memfasilitasi pengembangan inovasi di Kota Magelang. Semoga di masa yang akan datang meski dalam kondisi pandemi Covid-19, semua elemen masyarakat tetap dapat menunjukan dan menghasilkan ide-ide yang dikembangkan menjadi inovasi yang bermanfaat untuk kepentingan masyarakat dan pembangunan," katanya.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kemendagri Agus Fatoni mengatakan penghargaan kepada pemda merupakan apresiasi pemerintah pusat terhadap semangat daya upaya serta keberhasilan pemda dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan cara-cara inovatif.
"Kemendagri melalui BPP telah melaksanakan tahapan penjaringan berupa penginputan data yang dilakukan pemerintah daerah terhadap penerapan inovasi daerah yang dilaksanakan secara 'online' (daring) sejak 14 Mei 2020 melalui aplikasi indeks inovasi daerah Kemendagri," katanya.
Pada tahun ini, ajang IGA 2020 diikuti 484 daerah, meliputi 34 pemerintah provinsi, 360 pemkab, dan 90 pemkot.
Baca juga: Pemkot Makassar pertahankan IGA Kemendagri
Baca juga: Raih IGA 2020, Kabupaten Bogor bakal dapat dana insentif daerah
Pewarta: M. Hari Atmoko
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020