Presiden Joko Widodo mengajak semua elemen masyarakat menjadikan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) tahun 2020 sebagai momentum bersama-sama, bergotong royong melawan pandemi COVID-19."Saya yakin bila hal ini bisa dilakukan secara bersama-sama dan menjadi budaya, segala tantangan bisa diatasi. Tidak hanya pandemi COVID-19 namun juga tantangan bangsa yang lain,"...
Presiden yakin bila masyarakat perduli, berbagi, dan mengembangkan nilai-nilai kesetiakawanan sosial, dampak pandemi bisa diredam.
"Saya yakin bila hal ini bisa dilakukan secara bersama-sama dan menjadi budaya, segala tantangan bisa diatasi. Tidak hanya pandemi COVID-19 namun juga tantangan bangsa yang lain," kata Kepala Negara dalam sambutan tertulis yang dibacakan Menteri Sosial Ad Interim Muhadjir Effendy pada puncak peringatan HKSN tahun 2020 di Kota Manado, Sabtu.
Kepala Negara mengatakan, penanganan dampak pandemi COVID- 19 bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun juga tangggung jawab semua elemen masyarakat
"Melalui peringatan HKSN tahun 2020 ini marilah kita berlomba-lomba berkontribusi kepada bangsa dan negara, sehingga bangsa Indonesia segera dapat mengatasi dampak akibat pandemi, " kata Presiden.
Baca juga: Kemensos: Kesetiakawanan jadi modal utama bangkit lawan COVID-19
Baca juga: Sulawesi Utara tuan rumah HKSN 2020
Presiden mengajak semua pihak menjadi pahlawan kemanusiaan, caranya bermacam-macam yang bisa dimulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar, serta bangsa dan negara.
Presiden, kata Menteri mengingatkan, tahun depan selain menangani dampak pandemi, tantangan lain adalah bagaimana menemukan obat atau penangkal sehingga dampak COVID-19 segera bisa diatasi.
Karena itu, selain bekerja keras dan memperkuat kerja sama, Presiden juga mengajak masyarakat memanjatkan doa kepada Allah SWT, agar pandemi segera berlalu.
Di lain pihak, Presiden meminta masyarakat bijak dengan tidak menyebarkan berita hoaks yang berpotensi menimbulkan disintegrasi bangsa.
Presiden juga berpesan masyarakat mematuhi protokol kesehatan dengan menerapkan prinsip 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Presiden memberikan apresiasi dan penghargaan kepada tenaga kesehatan, relawan dan semua pihak yang berada di garda terdepan penanganan dampak COVID-19.
Baca juga: HKSN penting untuk ungkap peranan kaum muda
Puncak peringatan HKSN tahun ini dihadiri Menteri Sosial Ad Interim Muhadjir Effendy, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Wakil Gubernur Bangka Belitung Abdul Fatah, jajaran pejabat Eselon 1 dan 2 Kemensos, Forkompinda Provinsi Sulawesi Utara dan Kota Manado.
Dalam kesempatan ini, secara simbolik diserahkan bantuan dari Kementerian Sosial kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara senilai Rp6,030 miliar.
Kemudian juga penyerahan Pataka KSN dari Gubernur Sulawesi Utara pada Menteri Sosial, dan dari Menteri Sosial kepada Gubernur Bangka Belitung sebagai Tuan Rumah HKSN 2021.
Ditampilkan pula dalam acara puncak kesenian daerah, dan sebelum puncak acara, berbagai kegiatan sudah dilakukan di antara Webinar dengan menampilkan Mensos Ad Interim Muhadjir Effendy sebagai pembicara kunci.
Kemudian dilanjutkan kegiatan Bulan Bakti Kesetiakawanan Sosial yang berisi penyaluran berbagai bantuan kepada masyarakat di sejumlah daerah di Provinsi Sulawesi Utara.
Bantuan berupa sembako, rehab rumah tidak layak huni, bantuan permodalan KUBE, penyaluran alat bantu disabilitas, paket perlengkapan sekolah, peralatan ibadah, operasi katarak, khitanan massal dan alat perlidungan diri melawan COVID-19 seperti masker, hand sanitizer, face shield, dan lain sebagainya.
Pelaksanaan puncak peringatan HKSN dilaksanakan di seluruh Indonesia, dengan format seremonial terbatas di Gedung Mapalus Kantor Gubernur Sulawesi Utara.
Peserta upacara offline ini hanya sebanyak 85 orang dengan menggunakan protokol kesehatan dan peserta lain mengikuti acara puncak melalui zoom meeting dan youtube streaming dengan target peserta hingga 100.000 orang terdiri dari staf kementerian dan lembaga, staf dinas sosial provinsi dan kabupaten, pilar sosial, yayasan lembaga sosial, organisasi sosial, mitra CSR, aktivis dan tokoh masyarakat serta masyararkat umum.
Baca juga: Wapres sebut HKSN harus jadi instrumen menuju kesejahteraan
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020