Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur akhirnya mengurungkan rencana gunakan Gedung Olahraga (GOR) Lembupeteng sebagai rumah sakit lapangan untuk penanganan kasus COVID-19, karena alasan anggaran.Akan dibangun tenda di halaman Puskesmas
"Opsi yang dipilih kemudian adalah dengan lebih mengoptimalkan fasilitas kesehatan yang ada," kata Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Tulungagung Sukaji di Tulungagung, Senin.
Ada dua puskesmas yang kini sedang dipersiapkan menjadi rumah sakit darurat penanganan COVID-19, yakni Puskesmas Ngunut dan Kauman.
Sarana dan prasarana untuk pelayanan kesehatan/medis di dua puskesmas itu nantinya akan ditingkatkan.
Terutama berkaitan dengan kapasitas tempat tidur untuk pelayanan pasien rawat inap yang akan ditambah sebanyak 70 bed.
Prasarana serta SDM yang ada di dua puskesmas itu dianggap memadai, sehingga cukup penambahan sarana yang diperlukan.
Baca juga: 10 hari dirawat, bidan positif COVID-19 di Tulungagung meninggal
Baca juga: IAIN Tulungagung gelar wisuda "drive-thru" dengan protokol kesehatan
Untuk Puskesmas Kauman akan ditambah sekitar 15 bed, sedangkan Puskesmas Ngunut akan ditambah hingga 60 bed.
“Akan dibangun tenda di halaman Puskesmas Ngunut dan ditambah bed," katanya.
Dengan penambahan ini, jumlah total bed yang disediakan di 12 puskesmas sebanyak 110 bed.
Sebelumnya sudah ada 11 puskesmas yang dijadikan sebagai penyangga perawatan COVID-19, dengan kapasitas 40 bed.
Rumah sakit darurat ini akan secepat mungkin difungsikan, mengingat lonjakan kasus baru COVID-19 di Tulungagung cukup tinggi.
Baca juga: Satgas Tulungagung tegur bank BUMN karena "sembunyikan" pasien COVID
Baca juga: Ibu dan anak di Tulungagung meninggal positif COVID-19
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020