Berdasarkan informasi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Tulungagung, Ahad, pasien dengan gejala demam tinggi disertai batuk kering ini mengembuskan napas terakhir karena komplikasi penyakit diabetes melitus (DM) yang membuat kondisinya terus memburuk.
"Status bidan STR, yang tekonfirmasi positif COVID-19 kami rilis pada 15 November 2020 dan lima hari kemudian yang bersangkutan meninggal," kata juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tulungagung Galih Nusantoro.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rokhmad menjelaskan bidan tersebut berdinas di salah satu puskesmas kecamatan.
Almarhumah sempat mengalami gejala sesak napas disertai dengan dan batuk kering selama dua hari.
Pada 13 November, hasil tes usap yang bersangkutan dinyatakan positif COVID-19.
"Dari hasil 'tracing' yang dilakukan oleh petugas, terdapat satu orang kontak erat pasien yang juga dinyatakan positif corona," katanya.
Kasus kematian tenaga kesehatan karena COVID-19 adalah kedua di Tulungagung.
Sebelumnya, seorang perawat senior di RSUD dr. Iskak juga meninggal setelah positif COV ID-19 untuk kedua kalinya dalam kurun dua bulan.
Sesuai data terbaru, hingga 21 November 2020, total kasus COVID-19 di Kabupaten Tulungagung mencapai 528 pasien.
Dari jumlah tersebut, 503 pasien di antaranya dinyatakan sudah sembuh dan 20 lainnya masih menjalani perawatan serta karantina.
Sebanyak lima pasien meninggal dunia, dua di antaranya merupakan tenaga kesehatan.
Sementara persentase kesembuhan pasien mencapai 95,2 persen.
Baca juga: Tiga pegawai instansi pemerintah di Tulungagung positif COVID-19
Baca juga: Status nonaktif Puskesmas Tulungagung diperpanjang karena COVID-19
Baca juga: Tujuh warga satu desa di Tulungagung positif tertular COVID-19
Baca juga: RSUD Tulungagung klarifikasi kabar dokter terinfeksi COVID-19
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020