"Bulan Desember ini mudah-mudahan tidak ada cerita bahwa Desember itu habis-habiskan anggaran, mohon tidak ada cerita itu, kenapa? Bulan Desember ini minimal setidak-tidaknya ada empat kejadian yang bersejarah," ujar Firli, di Jakarta, Senin.
Hal tersebut dikatakannya saat memberi sambutan dalam acara penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Penanganan Pengaduan Tindak Pidana Korupsi di Gedung KPK, yang juga dihadiri beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju.
Baca juga: KPK respons nama Gibran dikaitkan kasus korupsi bansos COVID-19
"Yang pertama adalah 9 Desember yang kita peringati sebagai Hari Antikorupsi Sedunia. KPK sebagai 'leading sector' membuat surat kepada kementerian/lembaga, pemerintah daerah supaya melakukan kegiatan dalam rangka Hari Antikorupsi Sedunia itu tanggal 9 Desember. Satu hari setelah itu ada lagi hari yang lain, yaitu 10 Desember, Hari Hak Asasi Manusia," kata Firli.
Kemudian pada Desember ini, lanjut dia, juga diperingati Hari Ibu.
"Kenapa Hari Hak Asasi Manusia, Hari Antikorupsi Sedunia, Hari Ibu, itu erat kaitannya dan memiliki andil besar dalam peradaban bangsa, andil besar dalam pemberantasan korupsi. Kalau ibu-ibu bertanya dengan apa yang dihasilkan para suami yang dibawa ke rumah, apakah ini sah tidak sah tentu tidak akan terjadi korupsi," tuturnya.
Firli pun lantas menceritakan sebuah fenomena soal istri yang suaminya tertangkap akibat kasus korupsi di mana hasil korupsinya itu justru dinikmati oleh istri yang lain.
Baca juga: KPK kawal anggaran vaksinasi COVID-19 agar tak timbul kerugian negara
"Ada juga yang terbalik fenomena sekarang, hasil korupsi tidak kembali kepada istri apalagi istri pertama tetapi terdistribusi kepada nomor 2, nomor 3, dan 4 dan lain-lain. Saya pernah bertanya dengan istri yang suaminya tertangkap kasus korupsi, dia bilang sama saya 'Pak Firli, saya sejak dulu tidak bertambah tabungan saya pak, walaupun suami saya sudah sampai jabatan menteri'. Saya jadi bertanya berarti uangnya ke mana? saya tidak mau bertanya lebih lanjut," tuturnya.
Dengan demikian, kata dia, peran perempuan juga sangat penting dalam pemberantasan korupsi saat ini.
"Artinya peran ibu, perempuan sangat menentukan pemberantasan korupsi. Belum lagi hak asasi manusia, kalau kita sadar kejahatan tindak pidana korupsi itu bukan hanya sekedar kejahatan merugikan keuangan negara, merugikan perekonomian negara tetapi sesungguhnya korupsi adalah kejahatan yang merampas hak-hak asasi manusia. hak-hak politik sosial tidak bisa terpenuhi karena anggaran programnya dikorupsi," ujar dia.
Terakhir, ia juga menyebut pada Desember ini juga diperingati Hari Ulang Tahun KPK yang jatuh pada 29 Desember.***2***
Baca juga: KPK sita Rp16 miliar dan lima mobil terkait kasus suap Edhy Prabowo
Baca juga: KPK kerja sama pengaduan tipikor dengan kementerian/lembaga-pemda
Baca juga: MenpanRB dan Ketua KPK serahkan penghargaan pada 10 pemimpin perubahan
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020