• Beranda
  • Berita
  • Jelang Natal, harga telur di Pasar Tebet Barat tembus Rp30 ribu per kg

Jelang Natal, harga telur di Pasar Tebet Barat tembus Rp30 ribu per kg

22 Desember 2020 09:18 WIB
Jelang Natal, harga telur di Pasar Tebet Barat tembus Rp30 ribu per kg
Harga jual telur di salah satu swalayan di wilayah Tebet, Kota Jakarta Selatan dibandrol Rp3300 per 100 gram, Senin (21/12/2020). (ANTARA/Laily Rahmawaty)
Harga jual telur melambung di Pasar Tebet Barat, Jakarta Selatan, sejak sepekan terakhir atau menjelang perayaan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 dari kisaran harga telur Rp27 ribu per kilogram menjadi Rp30.000 per kg.

Menurut Turino (36), salah satu pedagang telur di Pasar Tebet Barat, Senin, kenaikan harga telur terjadi secara bertahap mulai dari Rp27 ribu menjadi Rp28 ribu, dan puncaknya harga jual telur menembus Rp30 ribu per kg.

"Sudah sejak Senin kemarin sih, sekarang Senin lagi ya sudah sepekan," ujar Turino.

Turino menyebutkan, kenaikan harga telur sudah terjadi di tingkat distributor. Telur-telur di Pasar Tebet Barat dipasok dari wilayah Jawa, harga modal per peti berkisar antara Rp400 ribu hingga Rp415 ribu berisi 15 kg telur per peti.

Turino yang sudah berdagang selama lebih dari tujuh tahun itu, menyebutkan sudah menjadi hal biasa setiap akhir tahun dan hari raya terjadi kenaikan harga telur sebagai salah satu dari sembilan bahan pokok.

"Tapi saya heran, dua kali lebaran tahun ini harga telur stabil, tidak ada kenaikan. Kenapa pas jelang natal dan akhir tahun naiknya," kata Turino.

Harga jual telur di pasar saat ini melebihi harga eceran tertinggi (HET) di tingkat konsumen yang ditetapkan oleh pemerintah sebesar Rp24 ribu.

Meski harga terbilang tinggi, menurut Turino, daya beli tinggi dan pasokan telur memadai, sehingga pedagang tidak terbebankan, justru menikmati keuntungan lima persen.

"Anehnya jual telur lakunya cepat, biasanya harga normal Rp25 ribu, habis sepeti sehari. Tapi sekarang harga Rp30 ribu, sehari bisa empat peti," kata Turino.
Pedagang hortikultura di Pasar Tebet Barat, Jakarta Selatan Senin (21/12/2020) (ANTARA/Laily Rahmawaty)


Selain di pasar tradisional, sejumlah swalayan juga menjual telur ras dengan harga Rp33 ribu per kg.

Sementara itu, harga cabai yang mendominasi yakni cabai rawit merah dan cabai merah keriting, yakni menyentuh angka Rp80 ribu per kg.

Sebelumnya harga kedua jenis cabai ini masih dijual dengan harga Rp70 ribu per kg. Kenaikan ini sudah terjadi sejak empat hari yang lalu.

Untuk jenis cabai merah besar harganya Rp70 ribu per kg, sebelumnya Rp50 ribu per kg, sedangkan cabai hijau besar sebelumnya Rp15 ribu, kini menjadi Rp34 ribu per kg, untuk cabai hijau keriting dari Rp20 ribu menjadi Rp30 ribu.

Menurut Madyudi, pedagang cabai di Pasar Tebet Barat, tingginya harga cabai membuat masyarakat mengeluh.

"Paling yang komplen itu pembeli yah, karena cabai mahal sekarang. Tapi kadang kita kasihan, kita turunkan paling mentok harganya Rp75 ribu," tutur Madyudi.

Cabai-cabai dipasok dari wilayah Jawa, pedagang kebanyakan mengambil dari Pasar Induk Kramatjati dan Pasar Minggu.

Adapun harga jual lainnya seperti gula dan minyak goreng masih stabil ditingkat pengecer, hanya saja minyak kemasan ukuran dua liter dijual seharga Rp30 ribu, sedangkan isi satu liter tetap Rp15 ribu.

Sedangkan harya sayur mayur seperti tomat mengalami penurunan yang tadinya sempat Rp25 ribu, kini menjadi Rp20 ribu per kg.

Baca juga: Harga telur di Jakarta mulai naik jelang Natal-Tahun Baru
Baca juga: Warga rela antre demi telur Rp19.500/kg di Jakarta
Baca juga: Di Jakarta Harga Telur Tembus Rp30 Ribu

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2020