Penerapan tes cepat antigen oleh operator di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, berimbas pada turunnya jumlah penumpang yang melakukan perjalanan ke luar wilayah DKI Jakarta, Selasa.Masih imbauan. Kami menggunakan antigen, sesuai surat edaran kan
"Turun sih turun. Penumpang di Terminal Kampung Rambutan per hari Minggu itu biasanya sekitar 915 orang. Terus kemarin mulai diberlakukan, penumpang turun jadi 790 orang," kata Kepala Terminal Kampung Rambutan Made Jhoni di Jakarta.
Baca juga: Pengelola Terminal Tanjung Priok fasilitasi layanan tes cepat
Operator terminal menyediakan layanan tes cepat antigen dan tes cepat antibody bagi penumpang bus yang kedapatan tidak membawa surat keterangan sehat dari dokter.
Layanan itu, kata Made Jhoni, dikenakan tarif berkisar Rp105 ribu per penumpang. "Berbayar sama seperti di stasiun pada umumnya," katanya.
Baca juga: Wagub jelaskan pengecekan acak tes COVID-19 untuk perjalanan pribadi
Menurut Made Jhoni ketentuan itu diatur dalam Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 3 Tahun 2020 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Orang Selama Libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2021 Dalam Masa Pandemi COVID-19.
"Masih imbauan. Kami menggunakan antigen, sesuai surat edaran kan," katanya.
Sesuai edaran tersebut, kata Made Jhoni, penerapan tes cepat antigen kepada penumpang bersifat imbauan, sehingga penumpang yang membawa surat keterangan tes cepat COVID-19 pun diizinkan berangkat.
Baca juga: Polisi sekat perbatasan timur Jakarta dengan alat tes antigen
Made juga memastikan bahwa kebijakan itu tidak menuai protes dari kalangan pengusaha Perusahaan Otobus (PO) di Terminal Kampung Rambutan.
"PO bus terus dikomunikasikan, mereka paham tentang aturan. Ya, ini dibuat untuk mengurangi penularan COVID-19. Mereka memaklumi," katanya.
Atas imbauan tersebut, seluruh PO bus di terminal telah menyesuaikan kebutuhan bus dengan jumlah pemberangkatan penumpang.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020