Namun, pandemi COVID-19 memaksa penyelenggara festival film tahunan di berbagai negara untuk beradaptasi dengan pembatasan fisik, dan mulai memanfaatkan teknologi untuk diselenggarakan secara hibrida (hybrid).
ANTARA merangkum sejumlah festival film domestik dan internasional yang tetap menghelat acaranya di tengah pandemi dengan memanfaatkan teknologi dan pertemuan fisik yang dibatasi. Berikut daftarnya.
Baca juga: Korea Indonesia Film Festival 2020 dihelat, ditambah penayangan daring
Baca juga: Festival Film Tokyo ke-33 resmi dibuka di tengah pandemi
Cannes Marché du Film
Cannes Marché du Film merupakan mitra bisnis Festival Film Cannes dan salah satu pasar film terbesar di dunia. Didirikan pada tahun 1959, ini diadakan setiap tahun sehubungan dengan Festival de Cannes.
Festival Film Cannes di tahun ini sendiri tidak dihelat, namun Cannes Marché du Film yang hadir secara daring menjadi pengganti untuk menghibur para pecinta film di tengah pandemi.
Ribuan proyek film dipamerkan di bilik dan paviliun virtual, sedangkan aplikasi jaringan Match & Meet akan memfasilitasi panggilan video. Sementara pemutaran film dan presentasi proyek akan berlangsung di 15 bioskop virtual.
Cannes Marché du Film merupakan salah satu festival film yang pertama kali mengusung perhelatan daring dan hibrida di tengah pandemi. Festival ini berlangsung 22-28 Juni 2020.
Festival Film Locarno
Penyelenggara Festival Film Locarno membatalkan acara tatap muka tahun ini, yang seharusnya berlangsung pada bulan Agustus. Sebagai gantinya, festival film yang bertempat di Swiss itu membuat perhelatannya secara daring dengan tema "Locarno 2020 – For the Future of Films".
Festival ini dapat diakses mulai 5-15 Agustus secara daring, dengan batas 1.590 penonton per film.
Film Festival Locarno sendiri merupakan festival film tahunan yang diadakan setiap bulan Agustus di Locarno, Swiss. Didirikan pada tahun 1946, ini adalah salah satu festival film terlama, dan juga dikenal sebagai platform bergengsi untuk film art house.
Festival Film Internasional Venesia
Setelah diskusi yang panjang soal apakah perhelatannya tetap diadakan di kala pandemi, Festival Film Internasional Venesia memutuskan untuk melakukannya dengan mengusung tema hibrida di tahun ini.
Untuk edisi ke-77, festival ini bergerak maju dengan program tatap muka yang lebih ramping. Ini mengabaikan bagian festival bertajuk "Sconfini", yang biasanya memutarkan film-film arthouse dan genre lain.
Salah satu festival film tertua di dunia ini menggelar acaranya secara hibrida pada 2-12 September 2020.
Festival Film Internasional Toronto (TIFF)
Festival terbesar di Amerika Utara, TIFF, membagi programnya antara pemutaran digital dan lima hari presentasi tatap muka dengan jarak sosial.
Susunan film telah berkurang drastis dari edisi sebelumnya, dengan 50 film fitur baru dan lima program film pendek. Sebaliknya, festival 2019 menyelenggarakan lebih dari 300 film.
TIFF tahun ini dihelat pada 10-20 September 2020, dan menampilkan sejumlah film dengan rating tinggi dari kritikus, termasuk "Nomadland" dari Chloe Zhao, "Ammonite" dari Francis Lee, hingga film terbaru Mads Mikkelsen, "Another Round".
Perhelatan hari pertama dibuka dengan memadukan pemutaran langsung dan drive-in untuk pertama kalinya dalam sejarah, dengan platform online untuk pers di seluruh dunia.
Film malam pembukaan festival adalah “American Utopia” karya David Byrne dan disutradarai oleh Spike Lee.
Baca juga: Tantangan dan kiat festival film bertransisi ke ranah digital
Baca juga: Acara prafestival "Europe on Screen" diramaikan praktisi film Eropa
BFI London Film Festival
BFI London Film Festival yang dihelat pada 7-18 Oktober 2020 mencakup pemutaran virtual dan tatap muka, sesi tanya-jawab, roundtable discussions, dan banyak lagi.
Selain itu, dalam inisiatif LFF in Cinemas dari BFI akan mencakup pemutaran pratinjau festival yang diprogramkan untuk tayang di bioskop di Inggris. Beberapa film yang menjadi sorotan antara lain "Kajillionaire" dari Miranda July, "Bloody Nose, Empty Pockets" karya Bill and Turner Ross, dan "Nomadland" karya Chloé Zhao.
Europe on Screen (EOS) Indonesia
EoS digelar secara daring dari tanggal 16-30 November 2020 melalui situs resmi Festival Scope. Perhelatannya sekaligus menjadi festival film asing besar pertama di Indonesia yang diselenggarakan secara daring.
Adapun sejumlah film yang meramaikan festival daring ini, antara lain film panjang asal Swedia "Swoon", dan "How About Adolf?" yang merupakan film penutup pada Europe on Screen 2020.
Festival Film Internasional Busan
Penyelenggara festival film terbesar di Asia menghelat festival sebagai acara tatap muka dengan 300 film diputar untuk lebih dari 10 ribu peserta.
Festival film yang dihelat di Busan, Korea Selatan pada 21-30 Oktober lalu itu menampilkan sejumlah film termasuk “Septet: The Story of Hong Kong,” film animasi karya Tamura Kotaro "Josee, the Tiger and the Fish", "Peninsulla" karya Yeon Sangho, dan "In the Mood for Love" dari Wong Kar-wai.
Festival Film Internasional Tokyo
Festival yang telah memasuki edisi ke-33 ini dihelat secara hibrida untuk pertama kalinya. Dihelat pada 31 Oktober - 9 November di Tokyo, beberapa film yang menjadi sorotan di festival film ini antara lain "Underdog" dari Masaharu Take dan "Hokusai" dari Hajime Hashimoto.
Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF)
Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) tahun ini digelar pada 25-29 November 2020 secara daring dan luring.
JAFF sendiri adalah festival film di Indonesia yang digelar setiap tahun sejak 2006 di Yogyakarta, dan menghadirkan film-film dari negara-negara di Asia, khususnya Indonesia.
Dalam 5 hari, JAFF menayangkan 57 film feature dan 71 film pendek dengan peserta yang berasal dari 29 negara di Asia Pasifik. Beberapa di antaranya antara lain "Mekong 2030", "K0S0NG", dan "Istiqlal".
Festival Film Sundance
Salah satu festival film bergengsi di dunia, Festival Film Sundance rencananya akan dihelat di Park City, Utah, pada 28 Januari-3 Februari 2021.
Untuk edisi tahun 2021, festival ini berencana untuk berjalan selama tujuh hari, dengan sebagian besar program virtual yang dapat membuka pengalaman festival kepada khalayak luas.
Pemutaran secara langsung, jika bisa terjadi, diprediksi akan dibatasi. Selain itu, penyelenggara juga sedang menjajaki kolaborasi dengan teater independen di seluruh dunia.
Baca juga: Film Indonesia dengan nominasi dan kemenangan terbanyak di FFI
Baca juga: Film animasi "Battle of Surabaya" diputar di festival budaya Argentina
Baca juga: Festival film Eropa 2020 digelar, 40 film Eropa bisa ditonton gratis
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020