"Pandemi COVID-19 menyapu seluruh dunia dan telah menimbulkan banyak dampak terhadap berbagai aspek kehidupan. Banyak keluarga yang berduka akibat kehilangan kerabatnya. Banyak orang kehilangan pekerjaan, anak-anak yang harus belajar di rumah jadi kehilangan kesempatan untuk bergaul bersama teman-temannya," ujar Yasonna saat memberi sambutan dalam perayaan Natal virtual komunitas bisnis Filipina di Indonesia yang dirilis, Selasa.
Menurut dia, situasi krisis ini menunjukkan betapa manusia sesungguhnya rentan dan telah membuat banyak orang mudah terperangkap dalam keputusasaan akibat beratnya tekanan yang harus dihadapi.
Baca juga: Menkumham minta warga binaan laksanakan revolusi mental
"Inilah sebabnya mengapa kita manusia saling membutuhkan satu sama lain untuk bisa bertahan hidup. Kita harus saling mendukung," sambung politikus PDI Perjuangan tersebut.
Yasonna mengatakan situasi sulit seperti sekarang membuat perayaan Natal jadi lebih bermakna bagi umat Kristiani di seluruh dunia.
"Kekuatan kasih Allah dan kehadiran-Nya memungkinkan kita semua merasakan kesetiaan dan solidaritas di antara keluarga serta sahabat di lingkungan kita masing-masing," katanya.
Baca juga: Kemenkumham: 6.707 narapidana dapat remisi khusus Natal
Menteri 67 tahun itu juga menegaskan bahwa pemerintah Indonesia berkomitmen membantu kehidupan ekspatriat Filipina di Tanah Air lewat berbagai kebijakan yang memudahkan kehidupan mereka di tengah kondisi sulit ini.
Sebagai komunitas warga asing di Indonesia, masyarakat Filipina harus terus saling mendukung dan memperhatikan satu dengan yang lain. Dia mengatakan Natal tahun ini akan memperkuat ikatan di antara sesama anggota komunitas.
"Sebagai perwakilan pemerintah Indonesia, saya meyakinkan bahwa kami akan selalu siap untuk mendukung segala keperluan Anda sekalian," ujar Yasonna.
Baca juga: Anggota DPR minta antisipasi puncak arus libur akhir tahun
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020