• Beranda
  • Berita
  • Kemenhub pastikan pembangunan infrastruktur tetap berjalan

Kemenhub pastikan pembangunan infrastruktur tetap berjalan

23 Desember 2020 15:58 WIB
Kemenhub pastikan pembangunan infrastruktur tetap berjalan
Tangkapan Layar-Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (depan tengah) bersama jajaran eselon I Kemenhub saat konferensi pers virtual "Capaian Kinerja Kementerian Perhubungan 2020 dan Outlook 2021" di Jakarta, Rabu (23/12/2020). ANTARA/Ahmad Wijaya

Di masa pandemi memang ada situasi yang kurang menguntungkan sehingga tidak terlalu leluasa dalam membangun infrastruktur. Tapi kami selaku regulator diamanahkan tetap melaksanakan kegiatan konektivitas transportasi dengan baik.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan pembangunan sejumlah infrastruktur transportasi darat, laut, dan udara tetap berjalan selama masa pandemi COVID-19 pada 2020 dan 2021 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Di masa pandemi memang ada situasi yang kurang menguntungkan sehingga tidak terlalu leluasa dalam membangun infrastruktur. Tapi kami selaku regulator diamanahkan tetap melaksanakan kegiatan konektivitas transportasi dengan baik," kata Menteri Perhubungan Budi Karya dalam jumpa pers virtual Capaian Kinerja Kementerian Perhubungan 2020 dan Outlook 2021 di Jakarta, Rabu.

Menhub mengatakan langkah terus membangun infrastruktur dilakukan untuk memastikan segala moda transportasi berjalan dengan baik dan bahkan serapan anggaran tahun ini Kementerian Perhubungan mencapai 95 persen. "Ini artinya di tengah pandemi kita memastikan pembangunan infrastruktur tetap dilaksanakan dengan baik," katanya.

Baca juga: Menhub: Pembangunan Pelabuhan Patimban kurangi biaya logistik

Beberapa pembangunan infrastruktur yang selama 2020 telah selesai dilakukan, kata Menhub, antara lain Pelabuhan Patimban di Subang (Jawa Barat), Bandara Internasional Yogyakarta, jalur ganda selatan kereta api dari Cirebon hingga Mojokerto (Jawa Timur) yang saat ini diteruskan hingga Surabaya, menyelesaikan pembangunan pelabuhan kapal perintis hingga 100 buah, serta rehabilitasi dan revitalisasi puluhan terminal bus di Jawa dan luar Jawa.

Mengenai rehabilitasi dan revitalisasi terminal bus, Budi Karya mengatakan, Kementerian Perhubungan mengajak para investor swasta baik dari unsur UMKM, maupun perusahaan swasta berskala besar untuk menawarkan kerja sama pengusahaan enam Terminal Tipe A.

Keenam Terminal tersebut adalah Terminal Penumpang Tipe A Entrop di Jayapura, Anak Air di Padang, Guntur Melati di Garut, Bulupitu di Purwokerto, Mangkang di Semarang, dan Tirtonadi di Solo.

“Keterlibatan swasta kami lakukan untuk semakin meningkatkan pelayanan transportasi darat. Selain itu, juga dalam upaya Pemulihan Ekonomi Nasional, dengan memberikan perhatian khusus pada aspek pembukaan lapangan kerja, serta mendorong usaha mikro, kecil, menengah dan besar untuk bangkit dan bergerak,” katanya.

Baca juga: Kemenhub keluarkan aturan perjalanan transportasi laut saat liburan

Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan, pemerintah pusat bersinergi dengan pemerintah daerah untuk terus memperbaiki dan membenahi pelayanan terminal sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan kepada pengguna transportasi.

Kemenhub ingin mendorong investor dari BUMN, asosiasi, perusahaan swasta di bidang konstruksi, IT, Manajemen Gedung, ritel dan perhotelan, UMKM, PO Bus, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, untuk berinvestasi pada terminal-terminal yang ada di bawah pengelolaan Ditjen Perhubungan Darat.

"Bentuk pengusahaan yang bisa dikerjasamakan seperti membangun hotel, mall, gym, sport center, kuliner dan sebagainya di area terminal," katanya.

Baca juga: Luhut: kereta cepat Jakarta-Bandung lambang modernisasi transportasi

Kemenhub terus berupaya meningkatkan aspek keselamatan dan keamanan serta meningkatkan kualitas pelayanan melalui pembangunan dan di antaranya Revitalisasi Terminal Penumpang. Hal ini juga sejalan dengan pengembangan konsep Transit Oriented Development (TOD) yang sedang di dorong oleh Pemerintah yaitu suatu konsep pengembangan kawasan urban yang memaksimalkan jumlah ruang hunian, kawasan bisnis dan tempat hiburan dengan jarak yang dekat dari akses transportasi umum.

Dengan terciptanya konektivitas yang baik antara hunian dan kawasan bisnis dengan simpul transportasi umum, diharapkan gaya hidup bertransportasi massal seperti bus akan semakin meningkat, sehingga pemakaian kendaraan pribadi dan kemacetan bisa menurun.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020