Berbicara dalam temu bisnis virtual, Selasa (22/12), mengenai potensi pasar kopi di kedua wilayah itu, Wakil Menteri Luar Negeri RI Mahendra Siregar menyebut bahwa pemerintah berupaya meningkatkan industri kopi nasional agar lebih kuat dan berkelanjutan di era pascapandemi.
"Pelaku industri kopi nasional perlu memanfaatkan masa pandemi dengan berinovasi dan menciptakan nilai tambah melalui penguatan penerapan technology, sustainability, dan traceability (teknologi, keberlanjutan, dan keterlacakan--red)," kata Mahendra, dikutip dari keterangan Kemlu RI, Rabu.
Ia juga meminta pelaku usaha kopi untuk memperluas pasar, terutama dengan produk kopi dari biji berkualitas atau specialty coffee Indonesia yang "dikenal di mancanegara sebagai salah satu yang terbaik di dunia."
Pakar kopi asal Amerika Serikat (AS), Mane Alves, dalam kegiatan temu virtual yang sama, mengatakan bahwa pendidikan dan pemasyarakatan kopi penting bagi pelaku usaha Indonesia--dan mereka juga perlu didorong untuk ikut serta dalam kompetisi internasional.
Pada kegiatan tersebut pula, para pengusaha kopi Indonesia berkesempatan menjalin dialog bisnis dengan para importir dari Amerika Utara dan Jerman.
Untuk tahun 2021 mendatang, Kemlu RI akan menjalankan Diplomasi Kopi Indonesia dalam sejumlah kegiatan serupa, termasuk juga business matching dan familiarization trip, yang diharapkan dapat mendorong pemulihan ekonomi nasional pascawabah.
Baca juga: KBRI Berlin lancarkan diplomasi kopi di Jerman
Baca juga: Diplomasi kopi Presiden di Selandia Baru
Baca juga: Ganjar: Kopi bisa menjadi alat diplomasi
Pewarta: Suwanti
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2020