Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mempromosikan kopi Indonesia saat menyampaikan sambutan dalam jamuan makan siang kenegaraan bersama Gubernur Jenderal Baru Dame Patsy Reddy di Government House, Wellington, Selandia Baru, Senin.Jangan lupa, jika minum kopi, minumlah kopi Indonesia...
"Jangan lupa, jika minum kopi, minumlah kopi Indonesia," kata Presiden, disambut tepuk tangan para hadirin di Norie State Dining Room.
Sebagai bekas pebisnis, ia menuturkan, insting wirausahanya langsung muncul saat mendengar informasi bahwa masyarakat Selandia Baru suka minum kopi.
"Saya langsung berpikir Indonesia harus dapat mengekspor lebih banyak kopi ke Selandia Baru," kata Presiden dalam keterangan pers dari Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
Indonesia merupakan salah satu negara produsen besar kopi di dunia, dan memiliki beragam jenis kopi dari berbagai daerahnya, termasuk kopi Gunung Puntang dan Malabar dari Jawa Barat, kopi Kintamani asal Bali, kopi Mandailing dan Gayo dari Sumatra, kopi Toraja di Sulawesi Selatan, juga kopi-kopi arabica dan robusta dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Masing-masing kopi ini memiliki cita rasa keunikan yang berbeda. Saya mendengar kopi Sumatra dan kopi Jawa Barat cukup populer di sini," kata Jokowi.
Presiden berharap kopi bisa menjadi perekat baru hubungan bilateral Indonesia dan Selandia Baru.
"Diplomasi kopi akan menjadi perekat baru hubungan bilateral kita. Hubungan bilateral yang baik yang sudah terjalin selama 60 tahun," kata Kepala Negara menutup sambutannya.
Dalam jamuan santap siang kenegaraan itu, Presiden dan Ibu Iriana Joko Widodo didampingi oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong, Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya, dan Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani.
Baca juga: Produk Indonesia dipromosikan di Selandia Baru
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018