Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) membantu aparat keamanan mengawal ibadah malam Misa Natal di Manokwari, Papua Barat, Kamis.Perbedaaan harus dirawat dan diramu menjadi sebuah kekuatan
Pejabat Sementara Ketua HMI Cabang Manokwari Rahmad Jaya di sela kegiatan itu mengatakan bahwa toleransi adalah hal penting berukhuwah. Kehadiran HMI diharapkan bisa menghadirkan suasana sejuk dalam keberagaman keyakinan di Manokwari
"Perbedaan bukanlah sebuah masalah, termasuk dalam berkeyakinan. Perbedaaan harus dirawat dan diramu menjadi sebuah kekuatan," katanya.
Baca juga: Gereja Sion adakan Misa Malam Natal berkapasitas jemaah terbatas
Ia mengatakan bahwa sesuai hasil survei Kementerian Agama, Papua Barat menduduki peringkat pertama dalam toleransi antarumat beragama. Hal itu harus terus dipertahankan.
"Berbagai keyakinan ada di Papua Barat, termasuk di Manokwari. Terbukti selama ini kita bisa berdampingan secara harmonis antara satu dengan yang lain," ucap Rahmad.
Ia menambahkan pengawalan malam Natal sudah menjadi kegiatan rutin HMI Cabang Manokwari setiap bulan Desember. Hal ini akan terus dilakukan pada tahun-tahun berikutnya.
Baca juga: Misa Natal Gereja Katedral Makassar batasi 500 jemaat
Baca juga: Gereja St Yohanes Penginjil gelar misa malam Natal tatap muka
Berdasar pantauan, selain HMI, pengawalan juga dilakukan oleh organisasi kepemudaan dan mahasiswa Islam yang lain, seperti Mahasiswa Muhammadiyah dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Selain itu, Kerukunan Masyarakat Bali, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dan beberapa organisasi masyarakat lain juga terlibat dalam mengawal ibadah Misa Natal.
"Kita harus bergandengan dalam merawat keberagaman. Kami yakin kegiatan ini akan berdampak besar terhadap upaya menjaga kerukunan antar umat beragama di tanah Papua," kata Rahmad Jaya.
Baca juga: Polda Kalsel sterilisasi seluruh gereja jelang misa Natal
Baca juga: Kapasitas gereja dibatasi sesuai protokol kesehatan
Pewarta: Toyiban
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020