"Pasaman Barat kembali meraih peringkat pertama seperti tahun lalu," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pasaman Barat Jon Hendri di Simpang Empat, Kamis.
Baca juga: Tiga kelurahan di Yogyakarta jadi percontohan pencegahan stunting
Menurutnya penghargaan dan apresiasi kinerja penanganan stunting itu berdasarkan surat Menteri Dalam Negeri Nomor 440/3135/BANGDA tanggal 10 Agustus 2020 perihal pelaksanaan penilaian kinerja kabupaten/kota dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi tahun 2020.
Dari hasil penilaian itu Pasaman Barat berhasil meraih peringkat pertama untuk lokus tahun 2018-2020.
Baca juga: Perempuan Jenggala gelar sosialisasi pencegahan stunting
Dari data terakhir tahun 2020 angka stunting diangka 20,5 yang bersumber dari hasil penghitungan analisa dari aplikasi pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (ePPBGM).
Pada 2018 data stunting di Pasaman Barat berada diangka 35,1 persen dan turun menjadi 20,5 pada tahun 2020.
Baca juga: Setwapres: Bunda PAUD miliki peran strategis pencegahan stunting
Kemudian Pasaman Barat juga memperoleh penilaian khusus dengan kategori penilaian kabupaten inspiratif dan replikatif.
Ia menyebutkan penilaian kinerja pelaksanaan aksi konvergensi pencegahan stunting ini dilaksanakan secara berjenjang.
Pemerintah Propinsi Sumatera Barat melakukan penilaian kinerja tahun 2020 pada tanggal 5 sampai 10 November lalu.
"Pasaman Barat mendapatkan peringkat pertama selama dua tahun berturut-turut," ujarnya.
Selain itu pada tanggal 26 sampai 28 November lalu Pasaman Barat juga diberi kepercayaan untuk berbagi praktik dalam pelaksanaan aksi konvergensi pencegahan stunting dengan semua kabupaten/kota lokus di wilayah regional 1 pada workshop penguatan kelembagaan yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri di kota Batam.
"Ini semua bisa kita dapatkan berkat kerjasama yang baik dari semua organisasi yang tergabung dalam tim koordinasi pencegahan stunting Pasaman Barat," ujarnya.
Ia berharap semangat dan kerjasama semua pihak mulai dari tingkat nagari atau desa hingga kabupaten dapat terus dijaga dan ditingkatkan, sehingga aksi yang dilakukan untuk pencegahan stunting dapat membuahkan hasil yakni turunnya prevalensi stunting secara signifkan dari waktu ke waktu.
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020