• Beranda
  • Berita
  • Kesha Ratuliu hadirkan produk "skincare" untuk cegah efek buruk gawai

Kesha Ratuliu hadirkan produk "skincare" untuk cegah efek buruk gawai

25 Desember 2020 11:30 WIB
Kesha Ratuliu hadirkan produk "skincare" untuk cegah efek buruk gawai
Selebritas Kesha Ratuliu. ANTARA/HO.
Selebritas Kesha Ratuliu menghadirkan produk perawatan kulit dengan label Saffreskin Multipurpose Facemist yang diklaim bisa melindungi wajah dari layar biru gawai.

"Aku mengembangkan brand kecantikan ini bertujuan untuk menciptakan produk yang bermanfaat bagi banyak orang serta kualitas dan keamanan produk terjamin," kata dia dalam keterangan persnya, ditulis Jumat.

Baca juga: Toner hingga body wash, produk kecantikan terfavorit di Sociolla

Baca juga: Merek lokal laris, UMKM didorong manfaatkan platform digital


Penelitian, seperti dikutip dari WebMD, menunjukkan cahaya biru dari perangkat elektronik dapat menyebabkan perubahan pada sel kulit Anda, termasuk penyusutan dan kematian sel. Cahaya biru bisa mempercepat penuaan dan bahkan paparan selama 60 menit dapat memicu proses ini.

Terlalu lama terpapar cahaya biru juga bisa menyebabkan pigmentasi. Satu studi mengaitkan paparan cahaya biru dengan lebih banyak pembengkakan, kemerahan, dan perubahan pigmen pada orang dengan kulit lebih gelap. 

Produk yang bisa digunakan sebagai penyegar, pelembap, toner, primer dan setting spray ini mengandung saffron yang dipadukan hyaluronic acid dan glycerin untuk memperkuat skin barrier dan melembapkan kulit.

Produk perawatan kulit milik Kesha sudah diluncurkan sejak awal November lalu dan telah terjual ribuan kemasan.

Kesha membuka peluang bagi Anda yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan di masa pandemi COVID-19 dengan menjadi reseller-nya. Saat ini reseller Saffreskin sudah tersebar di seluruh Indonesia.

Baca juga: Ragam keunikan dan tren riasan era 2010-an hingga 2020

Baca juga: Produk kecantikan lokal jadi favorit pengguna TikTok pada 2020

Baca juga: "Skinimalism" hingga "bold lips", tren kecantikan 2021


 

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020